POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pemerintah mendorong vaksin sinovial dan Pfizer untuk anak-anak

Emergency Use Recognition (EUA) untuk kaum muda Kami sedang mempelajari vaksin yang ada.

Jakarta (Andara) – Kementerian Kesehatan RI sedang mempertimbangkan penggunaan vaksin Sinovac dan Pfizer Covit-19 untuk anak di bawah usia 18 tahun.

“Kami sedang mempelajari vaksin Emergency Use Recognition (EUA) yang ada untuk anak muda,” kata Menteri Kesehatan Pudi Gunadi Sadiq dalam konferensi pers online, Jumat di saluran YouTube Sekretariat Presiden.

Dia mencatat bahwa Sinovac telah disetujui untuk usia 3-17 tahun, sedangkan Pfizer telah disetujui untuk usia 12-17 tahun.

Sadiq mengatakan, kementerian telah membahas masalah vaksinasi anak dengan COVID-19 di Komite Penasehat Teknis Indonesia tentang Imunisasi (ITAGI).

Pemerintah juga memantau bagaimana negara-negara di Eropa dan Asia, serta Amerika Serikat, memberikan vaksin COVID-19 kepada anak-anak.

Berita Terkait: Kementerian Kesehatan menghilangkan permintaan rumah tangga untuk vaksin COVID-19

Berita Terkait: Kapolri dan pimpinan DNI sedang mengkaji implementasi pembatasan Pemerintah 19

“(Pemerintah memantau data seperti ini) ke kelompok mana yang divaksinasi, sehingga kami dapat menerbitkan kebijakan komprehensif berdasarkan data penggunaan (vaksin) dari negara lain dan data ilmiah akreditasi darurat yang diberikan untuk kedua vaksin. Produser,” ujarnya.

Berdasarkan data global, 99 persen kasus COVID-19 pada orang di bawah usia 18 tahun dapat disembuhkan, katanya.

Sinovak Biotech Ltd. telah mengkonfirmasi bahwa China telah menyetujui penggunaan mendesak vaksin Govit-19 Sinovak untuk anak-anak di bawah usia tiga tahun.

Kanada, Amerika Serikat, dan Uni Eropa telah menyetujui vaksin Pfizer untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun, sementara Inggris baru-baru ini menyetujui penggunaan vaksin Pfizer pada anak-anak antara usia 12 dan 15 tahun. (IN)

READ  Jokowi mengatakan pelarangan ekspor nikel mentah akan menguntungkan masyarakat

Berita Terkait: Jenis baru menyebar dengan cepat dan memperbaiki kondisi pasien

Berita Terkait: Kovit-19: Indonesia tambah 20.574 kasus, 355 kematian dalam satu hari

Diedit oleh INE