Kami akan membuat otoritas terpisah di Borobudur untuk membuat pengelolaan pariwisata, bisnis, dan konservasi lebih komprehensif.
JAKARTA (Antara) – Pemerintah sedang menyiapkan rencana revitalisasi kompleks Candi Borobudur di Jawa Tengah, bekerja sama dengan kementerian lain dan pakar konservasi dari UNESCO, menurut Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Karthika Wirjotmodjo.
“Saat ini kami sedang berdiskusi dan berkonsultasi dengan para pakar konservasi termasuk Kemendikbud, Ristek dan UNESCO tentang pelestariannya, sehingga (Borobudur) bisa menjadi tempat wisata yang komprehensif yang dapat menjaga warisannya,” kata Wirjoatmodjo, Minggu ( 4 Juni 2023) di kompleks candi Borobudur di Magelang. .
Dia mengatakan pendekatan konservasi yang baik diperlukan untuk pengembangan dan pengelolaan situs wisata warisan, menambahkan bahwa kementeriannya akan mengintegrasikan aspek konservasi termasuk manajemen pariwisata dan nilai-nilai spiritual.
“Kami akan membuat komisi tersendiri di Borobudur untuk membuat manajemen pariwisata, bisnis, dan keamanannya lebih komprehensif,” katanya.
Wamen mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan gambaran untuk kebangkitan vihara Buddha, yang meliputi penataan kawasan, pusat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan perbaikan jalur wisata.
Kementerian berencana menjadikan Borobudur sebagai tujuan spiritual, di mana pengunjung dapat bermeditasi di candi dan mendirikan museum dalam waktu dekat.
Meski kebutuhan anggaran dan sumber daya untuk revitalisasi belum ditentukan, Virjotmodjo mengatakan kementeriannya menargetkan konsep revitalisasi selesai pada September hingga Oktober mendatang.
“(Anggaran) bisa dari APBN atau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan untuk aspek lain kita bisa berkolaborasi dengan pihak swasta. Konsepnya sedang kita finalkan dulu,” ujar Wamenkeu.
Sementara itu, Maya Watono, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata BUMN Pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), mengatakan pembangunan Candi Borobudur akan difokuskan pada lima pilar utama.
“Kami akan maju dengan lima pilar: warisan, spiritualitas, pendidikan, konservasi, dan dampak ekonomi. Pembangunan ke depan (candi Borobudur) akan didasarkan pada lima pilar ini,” tambah Vatono.
BERITA TERKAIT: Umat Buddha di Indonesia mendesak untuk menggunakan Hari Waisak untuk mempromosikan persatuan
Berita terkait: Operator akan memperkenalkan sistem zonasi di kompleks Candi Borobudur
Berita terkait: UNO mengajak wisatawan merasakan wisata peradaban Borobudur
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi