Jakarta – Perekonomian Indonesia tumbuh untuk pertama kalinya dalam lima kuartal pada periode April-Juni, mencatatkan ekspansi terkuat setidaknya dalam satu dekade.
Data dari badan statistik Indonesia menunjukkan pada hari Kamis bahwa produk domestik bruto riil Indonesia naik 7,07% pada kuartal kedua dari tahun sebelumnya, lebih cepat dari perkiraan median 6,57% dari 22 analis yang disurvei oleh Reuters. Ekspansi ini mendapat dorongan dari efek dasar yang rendah, karena PDB berkontraksi sebesar 5,3% pada periode yang sama tahun lalu.
Tapi pertumbuhan tampaknya melambat lagi di kuartal mendatang. Pembatasan sosial yang lebih ketat diberlakukan pada awal Juli untuk mengekang penyebaran varian virus corona di Delta, yang akan membebani ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu.
Indonesia menikmati jeda langka dari COVID-19 selama tiga bulan April, dengan kasus baru harian rata-rata sekitar 5.000 hingga awal Juni. Tetapi Delta sekarang telah mengambil kendali, mendorong jumlah total kematian akibat virus corona di negara itu menjadi lebih dari 100.000.
Bank Indonesia, bank sentral negara itu, memangkas perkiraan pertumbuhan untuk tahun 2021 menjadi 3,5%-4,3% dari 4,1%-5,1% pada pertemuan kebijakan moneter Juli. Pada pertemuan bulan Desember, bank sentral telah memperkirakan pertumbuhan PDB sebesar 4,8% menjadi 5,8% untuk tahun ini. Sementara itu, Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan PDB tahun ini sebesar 3,7%-4,5%.
Pemerintah berharap program vaksinasi akan membantu pemulihan ekonomi, tetapi kemajuannya masih lambat. Terlepas dari upaya untuk mempercepat program, hanya 7,8% dari populasi yang memenuhi syarat yang telah divaksinasi sepenuhnya, menurut Our World in Data. Negara bagian telah memutuskan untuk memberikan suntikan ketiga kepada pekerja medis, dan dengan pembicaraan tentang suntikan booster yang berpotensi diperlukan untuk populasi umum, kekebalan kawanan mungkin masih lama.
Anggaran kesehatan negara dapat membengkak menjadi 300 triliun rupee ($ 20,9 miliar) tahun ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pada hari Rabu, sekitar 39,5% lebih dari yang dialokasikan saat ini.
“Meskipun kasus COVID baru-baru ini berkurang, jumlah kematian tetap relatif tinggi dan peningkatan cepat dalam kasus di luar pulau Jawa dan Bali dapat memperlambat pembukaan kembali ekonomi,” kata Aldian Taluputra, kepala ekonom Indonesia di Standard Chartered Bank. “Kami memperkirakan bahwa setiap periode satu bulan pembatasan mobilitas mengurangi pertumbuhan PDB sekitar 0,5 bagian per juta.”
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian