Surabaya, Jawa Timur (Antara) – ‘Seaweed Investment Forum 2022’ (SIFFEST) di Surabaya, Jawa Timur, diharapkan dapat menarik investasi dan membantu mengembangkan bisnis rumput laut nasional, kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trigono di Senin. Selasa. .
“Dari acara ini juga diharapkan ada linkage and match hasil riset dan inovasi dengan para pelaku industri rumput laut khususnya untuk mengoptimalkan produksi dan menggali potensi dan peluang untuk mengembangkan rumput laut lain yang bernilai ekonomi,” ujarnya. ditambahkan.
Ia mengatakan, kementeriannya memiliki lima program besar berdasarkan konsep ekonomi biru, yang meliputi perluasan kawasan lindung dengan tujuan mengembangkan 30 persen sebagai kawasan lindung tertutup untuk produksi oksigen, mempertahankan fungsi penyerapan karbon, dan menjadikan kawasan konservasi sebagai tempat berkembang biak ikan.
Program kedua mencakup penangkapan ikan berbasis kuota yang terukur di enam daerah penangkapan ikan. Ketiga terkait dengan pengembangan pertanian ramah lingkungan di wilayah laut, pesisir dan darat.
Kegiatan budidaya akan difokuskan pada produk ikan unggulan seperti udang, lobster, lobster, rumput laut dan ikan yang bernilai ekonomi tinggi.
Keempat, melindungi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dari bahaya kerusakan akibat kegiatan ekonomi yang tidak terkendali. Terakhir, program “Bulan Cinta Laut” yang merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk menjaga wilayah laut tetap bersih dan bebas sampah plastik.
Salah satu upaya untuk mendukung program prioritas tersebut, khususnya program ketiga, kata Trigono, adalah pemanfaatan rumput laut sebagai aset berharga perairan Indonesia secara optimal dan pengembangan kawasan industri lamun nasional.
Dengan luas lautan 6,4 juta kilometer persegi dan garis pantai 108.000 kilometer, Indonesia sangat ideal untuk menanam berbagai jenis rumput laut.
Menurut Menteri Trenguno, melalui pengembangan inovasi dan teknologi, rumput laut dapat diolah menjadi berbagai produk, baik pangan maupun non pangan, yang memiliki nilai tambah dan manfaat serta bernilai ekonomis tinggi.
“Seperti pakan ternak atau ikan, pupuk, kosmetik dan obat-obatan. Apalagi rumput laut juga mampu menyerap karbon,” tambahnya.
Berita Terkait: Persiapan pemerintah untuk mengembangkan 4 area pengolahan rumput laut
Berita Terkait: Kementan awasi ekspor rumput laut Kalteng sebesar 52,4 ton ke Vietnam
Berita Terkait: C – Kemungkinan budidaya botton pada lobster, teri dan rumput laut: Menteri
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian