POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Manfaat budidaya rumput laut bagi perekonomian Indonesia

Manfaat budidaya rumput laut bagi perekonomian Indonesia

Jakarta (Antara) – Musisi Amerika Davendra Banhart pernah mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa menjadi rumput laut akan menyenangkan karena semua itu mengapung di air.

Rumput laut sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat, seperti halnya rumput di darat. Padahal komoditas tersebut memiliki berbagai kegunaan dalam kehidupan sehari-hari.

Indonesia diberkahi dengan cadangan rumput laut yang melimpah. Diketahui, habitat rumput laut di Indonesia mencapai 1,2 juta hektar, menjadikannya terluas di dunia.

Padahal, cadangan rumput laut Indonesia diperkirakan mencapai 8,6 persen dari total biota laut.

Rumput laut tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam industri kosmetik, seperti pembuatan gel. Bahkan dapat digunakan untuk penggunaan medis oleh industri farmasi.

Menurut Direktur Jenderal Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Artati Weidyarty, inovasi rumput laut dapat dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai isu global seperti sampah plastik dan perubahan iklim, yang dapat menjadi peluang bagi pengusaha di sektor kelautan. .

Misalnya, rumput laut bisa diolah menjadi bioplastik, yang bisa digunakan untuk menggantikan kemasan plastik bekas, ujarnya.

Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan Aspragopsis taxiformis Dia mencatat bahwa rumput laut dalam pakan ternak ruminansia, seperti sapi, dapat mengurangi emisi metana.

Widiarti mengatakan, dalam beberapa kesempatan, pihaknya mengimbau masyarakat dan pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan untuk lebih banyak berinvestasi dalam menggali potensi rumput laut.

Berita terkait: KKP akan bangun sentra budidaya rumput laut di kawasan timur Indonesia
Berita terkait: Enam desa di Kepulauan Tanimbar akan kembangkan budidaya rumput laut

Ia menjelaskan, Indonesia kaya akan makroalga, dengan 89 famili, 268 genera, dan 911 spesies yang tercatat di lautannya, berdasarkan data dari Pusat Penelitian Oseanografi Institute of Science.

READ  Indonesia dalam Fokus - Oktober 2021 | Gua Brian Leighton Basner

ganggang merah (Rhodophyta) Di antara rumput laut yang tumbuh paling melimpah di lautan Indonesia, dengan 265 spesies yang tercatat sejauh ini, diikuti oleh alga hijau (Cholorophyta) dengan 201 spesies, ganggang coklat (Ochrophyta) dengan 146 spesies.

Widarty mengatakan, keragaman jenis rumput laut tersebut merupakan berkah yang harus dimanfaatkan untuk menopang perekonomian negara, menyediakan lapangan kerja, menambah devisa, serta menyediakan pangan dan gizi.

Untuk itu, Dirjen Pertanian Kementan TB Hiro Rahayo menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan produksi komoditas rumput laut karena memiliki pasar yang luas, baik domestik maupun internasional, untuk mendorong perekonomian.

Karena pasar yang begitu luas, kata dia, rumput laut bisa menjadi komoditas utama pertanian dalam negeri.

Apalagi Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua setelah China, dengan ekspor sebesar 195,574 ton pada 2020 senilai 279,58 juta dolar AS.

Kementerian telah meningkatkan kinerja benih rumput laut yang dibudidayakan melalui berbagai inovasi untuk menghasilkan benih berkualitas tinggi. Dia juga mampu mengembangkan benih menggunakan metode mengisolasi jaringan tanaman dan akan terus berimprovisasi untuk orang lain Spesies seperti strain kistaDan Dia berkata.

Selain itu, juga telah mengembangkan kawasan budidaya rumput laut melalui perbaikan lahan-lahan menjanjikan yang terletak di kawasan timur Indonesia, seperti Nusa Tenggara Timur.

Di kawasan budidaya rumput laut akan dibangun kampung lamun dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan untuk menopang dan meningkatkan kesejahteraan warga. Dengan memanfaatkan dan menekankan sinergi antara inovasi dan industri, KKP percaya bahwa Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam industri rumput laut global.

Tantangan

Terlepas dari potensi yang menjanjikan, ada sejumlah tantangan untuk menanam rumput laut.

Misalnya, pengolahan rumput laut untuk produk seperti makanan, kosmetik dan rempah-rempah dapat menghasilkan limbah dalam jumlah besar, kata kepala penelitian dan sumber daya manusia departemen, Sgrave Wijaga.

READ  Indonesia meluncurkan kampanye online untuk menyederhanakan izin investasi

Pengolahan Gracilaria Dan pinggang Rumput laut menghasilkan 8.174.150 meter kubik limbah dan 62.506 ton limbah padat setiap tahunnya.

Karena itu, dalam upaya menanggulangi rumput laut, jangan sampai menimbulkan masalah baru, baik bagi industri maupun lingkungan, Widjaja mengingatkan.

Sejumlah besar limbah yang dihasilkan selama pengolahan rumput laut dapat didaur ulang untuk penggunaan lain. Misalnya, limbah cair dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair, sedangkan limbah padat dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan keramik, papan partikel, pupuk, bahkan batu bata ringan.

Menurut Direktur Eksekutif Marine Research Center for Humanity, Abdul Halim, kebijakan penerapan inovasi di bidang kelautan, seperti produksi bioplastik dari rumput laut, harus dibarengi dengan langkah-langkah pelatihan teknis lainnya agar populasinya bisa berkembang biak. dalam skala besar.

Langkah-langkah yang menyertainya juga harus diambil dengan pendekatan yang tepat dan berkelanjutan.

Dengan memfokuskan program pada peningkatan pengetahuan teknis masyarakat dan pengembangan kesejahteraan warga, program ini akan lebih akurat dan bermanfaat di masa depan.

Mengingat berbagai manfaat yang diberikan rumput laut, semoga tidak hanya membantu pemulihan ekonomi negara, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian global.

Berita terkait: Praktik ramah lingkungan wajib dilakukan untuk memanfaatkan pinjaman laut dan ikan
Berita terkait: KKP akan rehabilitasi enam kawasan mangrove untuk mendorong pemulihan ekonomi