JAKARTA (Antara) – Bantuan Kartu Indonesia Pintar Pendidikan Tinggi (KIP-K) hanya akan diberikan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu, kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Selasa.
KIP-K merupakan kelanjutan dari program KIP tingkat sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, yang datanya divalidasi melalui Data Pokok Pendidikan (Dabotic).
“Yang jelas penerimanya adalah masyarakat tidak mampu, dengan prioritas diberikan kepada anak yatim piatu,” imbuhnya.
Ia mengatakan, hal tersebut merupakan pelanggaran norma bagi mereka yang tidak berhak menerima KIP atau KIP-K untuk tetap menerima manfaat. Oleh karena itu, mereka harus mengembalikan manfaatnya.
“Kalau ada anak dari keluarga kaya yang menerima KIP, mudah ditangkap,” kata Effendi.
Apabila masyarakat menerima KIP namun tidak memenuhi syarat, maka masyarakat harus melapor ke dinas pendidikan terkait untuk diproses lebih lanjut, tambahnya.
Baru-baru ini viral postingan di situs media sosial X tentang seorang penerima KIP-K yang memamerkan barang-barang mewah.
KIP diperuntukkan bagi siswa yang termasuk dalam empat kelompok prioritas: pemegang KIP sekolah, yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau penerima bantuan pemerintah, serta anak yatim dan anak panti sosial.
Selain itu, KIP diprioritaskan bagi anak-anak dari keluarga miskin atau keluarga miskin yang penghasilan orang tua/walinya kurang dari atau sama dengan Rp4 juta (sekitar US$246,26) per bulan dan dapat memberikan Surat Keterangan Tidak Mampu Membayar (SKTM). Sebagai bukti.
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengumumkan pemerintah menjamin pendanaan pendidikan bagi sekitar 900.000 mahasiswa melalui program KIP-K hingga tahun 2023.
Berita terkait: Optimalisasi KIP untuk menghasilkan SDM berkualitas: Widodo
Berita terkait: Jokowi mengatakan KIP akan mendanai 900.000 mahasiswa
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Kalbar gelar rapat penanganan karhutla
URTF menyediakan $2 juta untuk Proyek Ketahanan Iklim Nusantara
Menteri Pariwisata Sandhyaka Uno memberikan update mengenai proyek LRT Bali