TEMPO.CODan Jakarta – Tahun depan akan menjadi titik awal pemulihan ekonomi nasional Indonesia, karena akan menjadi tahun strategis bagi negara-negara di dunia untuk transisi dari pandemi COVID-19 ke pandemi endemik, kata Kepala Badan Perencanaan Nasional (Papinas) Suharso Munwarva. Kamis.
“Hal ini kami catat berdasarkan prakiraan yang dibuat oleh organisasi internasional seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi global setidaknya akan menuju ke arah yang positif, diikuti oleh pertumbuhan investasi langsung asing,” kata Babina. Kantornya pada 2 September.
Monwarva mengutip proyeksi Dana Moneter Internasional bahwa ekonomi Indonesia akan naik sebesar 5,9% pada tahun 2022 sementara Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan nasional sebesar 5%. Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan Bank Pembangunan Asia juga memperkirakan pertumbuhan masing-masing sebesar 5,1% dan 5%.
Pertumbuhan ekonomi yang positif seiring dengan kesenjangan vaksinasi yang sempit antara negara maju dan negara berkembang saat ini mendorong aktivitas perdagangan global menjadi normal.
Ketua Babinas menekankan bahwa 2022 akan menjadi pintu gerbang Indonesia untuk mencapai tujuan 2045 menjadi negara berpenghasilan tinggi.
“Tanpa pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, Filipina dan Vietnam akan menyalip Indonesia karena produktivitas kita masih rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Ini menegaskan bahwa 2022 adalah tahun yang kritis untuk pemulihan ekonomi.”
Baca: Delta alternatif mengganggu upaya pemulihan ekonomi
Francesca Christie Rosanna
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia