POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kementerian Pariwisata menginformasikan ada 92 lokasi wisata yang rusak akibat gempa Cianjur

Kementerian Pariwisata menginformasikan ada 92 lokasi wisata yang rusak akibat gempa Cianjur

Tempo.co, JakartaGempa di Cianjur, menyebabkan rusaknya infrastruktur dan bangunan di Jawa Barat, termasuk tempat wisata. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menerjunkan Tim Penanggulangan Krisis Pariwisata ke daerah terdampak pada Selasa, 29 November 2022 untuk mengidentifikasi kebutuhan para korban dan memberikan bantuan.

“Kami sedang mengidentifikasi barang-barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan para pengungsi seperti tenda, terpal, selimut, makanan dan minuman, popok bayi, obat-obatan dan vitamin,” kata Fudjar Hudomo, Staf Ahli Menteri Bidang Penanggulangan Krisis, Senin 28 November 2022.

Itu Gempa bumi Insiden pada 21 November menewaskan sedikitnya 320 orang, melukai 700 orang, dan mengirim 73.000 orang ke tempat evakuasi. Kementerian juga telah mendata 92 tempat wisata yang terdampak bencana, termasuk beberapa desa wisata.

Desa Wisata Saronge termasuk yang paling parah terkena dampaknya. Dilaporkan 10 orang tewas dan 736 orang luka-luka di daerah tersebut. Desa wisata banyak disukai oleh masyarakat perkotaan karena pemandangan pegunungan dan pedesaannya yang indah dimana mereka dapat belajar tentang pertanian, kebun dan peternakan.

Selain Saronge, desa wisata Gunung Patang dan Sinthangjaya juga terdampak gempa dengan dampak ringan.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan pelaku pariwisata untuk memberikan bantuan kepada para korban. Cianjur Gempa bumi. “Alhamdulillah Kami mendapat dukungan dari pelaku ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif antara lain (Alhamdulillah), Eiger, Pondok Inda Golf, Retours dan Tactical Gear,” ujar Fatjar.

Antara

Klik disini Dapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News

READ  McKee menunjuk penasihat Departemen Keuangan AS lulusan URI untuk mengepalai Departemen Pendapatan