Perjanjian Perdagangan dan Ekonomi AS-China (Tahap I) memberikan akses pasar ke produk hortikultura AS baru seperti alpukat, blueberry, dan nektarin. Riset pasar menunjukkan bahwa konsumen Cina terbuka untuk jenis buah baru. Peluang untuk produk buah AS termasuk memperkenalkan jenis buah baru, menarik konsumen melalui platform e-commerce baru, dan memperluas ke lebih banyak kota di China. Namun, kualitas buah dalam negeri Cina terus meningkat dan semakin bersaing dengan produk buah impor, terutama yang memiliki musim yang tumpang tindih, seperti dari Amerika Serikat.
Pertumbuhan fase satu dalam ekspor hortikultura AS terhambat oleh tingkat tarif yang tinggi dan produsen buah lainnya di pasar Cina. Pada tahun 2021, nilai total impor buah China didominasi oleh buah-buahan tropis dari negara tetangga ASEAN dan produk mitra Free Trade Agreement (FTA) dengan produksi countercyclical musiman ke China. Total volume impor buah China pada 2021, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, turun 2%.
Produk hortikultura AS memiliki banyak batasan serupa dengan ekspor AS lainnya ke China karena lingkungan bilateral, biaya pengiriman internasional yang tinggi, dan persyaratan pengujian/desinfeksi COVID-19 di China. Namun, sifat ekspor hortikultura yang mudah rusak menambah tingkat kerumitan lain untuk produk Amerika.
“Pemikir. Fanatik internet. Penggemar zombie. Komunikator total. Spesialis budaya pop yang bangga.”
More Stories
Republik Rhode Island mempersiapkan 15 pekerja kesehatan untuk misi kemanusiaan di Gaza
Megawati Indonesia mengirimkan pesan dukungan kepada Kamala Harris dalam pemilihan presiden AS
Eropa mengaktifkan latihan Pitch Black 2024