Jakarta (Andara) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhd Pinsar Bandhjaitan memperkirakan puncak infeksi omigran di Indonesia akan tercapai pada awal Februari 2022.
Estimasi ini berdasarkan pengamatan dari pengalaman negara lain dimana varian Omigron mencapai puncaknya dalam waktu 40 hari lebih cepat dari varian Delta, katanya.
“Untuk Indonesia, kami perkirakan puncak gelombang Omigron akan terjadi pada awal Februari,” kata Pondicherry dalam keterangan video yang diperoleh di Jakarta, Selasa.
Meski demikian, sebagian besar pasien Omigron diperkirakan mengalami gejala ringan, sehingga pemerintah mengembangkan strategi berbeda untuk menangani kasus delta.
Menkeu mengatakan, Omigran telah terdeteksi di 150 negara dan memicu epidemi baru dengan puncak tinggi di berbagai negara.
Menurut Pandjaitan, Indonesia juga bisa mengalami hal yang sama.
“Kita tidak perlu panik, tapi kita tetap waspada,” katanya.
Ia menegaskan, saat ini Indonesia sangat siap menghadapi potensi gelombang COVID-19 yang dapat menimbulkan varian Omigron.
Kesiapan ini didukung oleh sistem perawatan kesehatan yang sangat khusus berdasarkan tingkat vaksinasi yang tinggi, pengujian dan kapasitas diagnostik yang tinggi dan obat-obatan, tempat tidur rumah sakit, petugas kesehatan, oksigen dan fasilitas isolasi terpusat, katanya.
Termasuk Molnupravir (Govit-19 oral therapy) dari Merck yang didatangkan Menkes,” imbuhnya.
Berita Terkait: Tim poli menyiapkan 1.500 tempat tidur untuk mengantisipasi distribusi Omicron
Menkeu menyampaikan, dengan belajar dari berbagai produk dan pengalaman masa lalu ini, kita berharap kasus COVID-19 di Indonesia tidak meningkat seperti di negara lain.
Dia menekankan bahwa semua orang harus mematuhi aturan bersama untuk ini.
“Tanpa kerjasama semua pihak kita tidak akan bisa berhasil mengendalikan variasi Omicron, terutama dalam menjaga etika kesehatan,” ujarnya.
Kasus COVID-19 pertama dikonfirmasi pada Maret 2020 di Indonesia.
Hingga 11 Januari 2022, setidaknya 4.267.451 orang di negara itu dinyatakan positif COVID-19, sementara 4.116.648 telah sembuh dan 144.144 terinfeksi virus, menurut data yang diberikan oleh Gugus Tugas Penanganan COVID-19.
Berita Terkait: Jakarta siapkan empat bus sekolah untuk angkut pasien Pemerintah-19
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi