Tempo.co, Jakarta – Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi memastikan pemerintah belum menerima investasi apa pun dari investor asing untuk proyek ibu kota baru Nusantara atau IKN. Namun, dia tetap optimis dan yakin investor asing akan mengikuti jejaknya dan mengalirkan dana ke proyek tersebut.
“Mari kita lihat, investor pasti akan datang,” kata Presiden dalam siaran pers usai menghadiri Asia Pacific Economic Forum (APEC) CEO Summit di San Francisco, Amerika Serikat, Kamis, 16 November 2023.
Dalam sambutannya, Jokowi menyoroti perkembangan IKN dan memperkenalkan ibu kota baru sebagai kota pintar dengan 80 persen kawasan hijau. Ia mengatakan, Indonesia sedang mengembangkan transportasi publik berbasis energi terbuka hijau di berbagai sektor seperti infrastruktur, transportasi, teknologi, pendidikan, energi, keuangan, pariwisata, kesehatan, dan perumahan.
Baru-baru ini, Majalah waktu Proyek IKN menerbitkan artikel berjudul Warisan Gelap Jokowi. Dalam opininya yang berjudul ‘Presiden Indonesia Joko Widodo pernah menyimbolkan harapan demokrasi—rencananya untuk ibu kota baru menandai warisan kelam’, makalah tersebut menunjuk pada penunjukan pimpinan IKN tanpa melalui pemilu dan mendapat tentangan kuat dari kelompok masyarakat sipil. Di atas lingkungan.
“Ini saat yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia, dan saya yakin kita dapat memanfaatkan peluang ini dengan lebih aktif dan cepat,” kata Jokowi seraya menambahkan, penanaman modal asing di IKN diprioritaskan pada sektor pendidikan, kesehatan, dan teknologi.
Pemerintah Indonesia sejauh ini telah menawarkan berbagai insentif besar untuk menarik investor ke mega proyek tersebut. Pemerintah juga menyatakan telah menerima puluhan surat dari perusahaan dalam dan luar negeri untuk proyek IKN.
Daniel A. Fajar
Seleksi Guru: Indonesia menandatangani MoU dengan Stanford University untuk membangun pusat penelitian di IKN
klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi