TEMPO.CO, Jakarta – Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada hari Senin, 27 Mei, bahwa medan yang tidak stabil, lokasi terpencil dan jalan rusak menghambat upaya pengiriman bantuan ke Papua Nugini setelah bencana hari Jumat. Tanah longsor Yang menewaskan sekitar 670 orang.
Kru darurat yang dipimpin oleh Pasukan Pertahanan Papua Nugini sudah berada di lapangan, namun alat berat yang diperlukan untuk penyelamatan belum mencapai desa terpencil tersebut karena jalan utama masih terputus dan hanya dapat diakses dengan helikopter.
Otoritas pemerintah di Papua Nugini fokus pada pembersihan puing-puing dan meningkatkan akses ke desa tersebut. PBB siap mendistribusikan makanan dan air bersih serta mendirikan pusat evakuasi.
Pada saat laporan ini dibuat, enam jenazah telah ditemukan. PBB mengatakan korban lainnya mungkin telah meninggal, dan tim evakuasi akan melanjutkan upaya pencarian keesokan harinya.
Longsor terjadi Jumat dini hari, 24 Mei, di Kecamatan Inga. Lebih dari 150 rumah terkubur, dan sekitar 250 rumah terbengkalai. Secara total, sekitar 1.250 orang mengungsi.
Reuters
Pilihan Editor: Tanah Longsor di Papua Nugini: Pemerintah jamin masyarakat Indonesia tidak terkena dampaknya
klik disini ke Mendapat Update berita terkini dari Tempo di Google News
“Pemikir. Fanatik internet. Penggemar zombie. Komunikator total. Spesialis budaya pop yang bangga.”
More Stories
Republik Rhode Island mempersiapkan 15 pekerja kesehatan untuk misi kemanusiaan di Gaza
Megawati Indonesia mengirimkan pesan dukungan kepada Kamala Harris dalam pemilihan presiden AS
Eropa mengaktifkan latihan Pitch Black 2024