POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia yakin bisa capai 5 juta vaksin per hari: Menko

Indonesia yakin bisa capai 5 juta vaksin per hari: Menko

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjitan mengatakan Indonesia berharap dapat mengintensifkan kampanye vaksinasi COVID-19 hingga mencapai 2,5 juta hit per hari pada September, dan akhirnya mencapai 5 juta dosis per hari.

Dalam wawancara eksklusif dengan Kantor Berita Siprus pada Rabu (28 Juli), menteri mencatat bahwa program vaksinasi nasional berjalan dengan baik.

“Dalam satu atau dua minggu ke depan akan jauh lebih baik. Bulan ini masih sekitar satu juta pemogokan sehari, tetapi bulan depan kita bisa mencapai 1,5, bahkan mungkin hingga 2 juta pemogokan setiap hari,” katanya.

Panjitan, yang juga bertanggung jawab dalam penanggulangan wabah di Indonesia, mengatakan Presiden Joko Widodo telah mengingatkannya pada target 5 juta pemogokan per hari.

“Saya pikir kita bisa melakukan itu.

“Yah kita harus melakukannya secara bertahap. Jadi kalau bulan depan kita dapat 2 juta, saya kira pada September, mungkin 2,5 juta atau lebih. Jadi saya cukup percaya diri karena kita harus bergerak sangat cepat untuk menahan COVID- 19”.

Ini akan membuka jalan bagi tujuan Indonesia untuk memvaksinasi penuh 208 juta orang, naik dari target awal 181,5 juta.

“Yah, pertama-tama kita berbicara tentang 181 juta, dan saya pikir target kami dapat dicapai pada Januari-Februari tahun depan. Tapi kami akan berusaha sangat keras untuk membuatnya lebih awal. Itu sebabnya presiden berkata, ‘Bisakah kita melakukannya selama 4 tahun? atau 5 juta sehari, karena kita Berapa lama kita akan seperti ini?”

Indonesia telah mencatat lebih dari 3,3 juta kasus COVID-19 sejauh ini. Tertinggi sepanjang masa lebih dari 2.069 kematian dilaporkan pada hari Selasa dan jumlah kematian nasional mencapai lebih dari 90.000.

READ  Hubungan ekonomi antara India dan Jepang adalah kunci stabilitas regional

Lebih dari 19 juta orang telah divaksinasi lengkap di seluruh nusantara.

Baca: Indonesia Pertimbangkan Vaksin Booster untuk Vaksin COVID-19 untuk Penggunaan Lebih Luas

Banyak orang yang dinyatakan positif COVID-19 harus diisolasi di rumah karena kekurangan tempat tidur di rumah sakit. Beberapa meninggal di rumah karena tidak bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Mr Pandjaitan mengatakan masalahnya adalah tentang bagaimana meyakinkan orang, terutama orang tua atau mereka yang memiliki penyakit penyerta, untuk pindah ke pusat karantina setelah mereka dinyatakan positif.

“Karena budaya mereka, mereka merasa sangat nyaman tinggal bersama keluarga. Ini masalah karena mereka bisa membuat massa baru.”

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjitan. (Foto milik Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi)

Dia mengatakan tentara dan polisi akan dikerahkan untuk membawa pasien COVID-19 ke pusat karantina.

Masalah korban tewas kemarin sangat menyakitkan bagi kami, 2000. Kami ingin jumlah ini berkurang minggu depan, jadi kami sangat yakin, karena kami mengerahkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan polisi kami untuk mendukung mereka, meyakinkan mereka dan membawa mereka dengan aman ke karantina.”

Baca: Apa Penyebab Lonjakan Besar Kasus COVID-19 di Indonesia Pasca Lebaran?

Menggambarkan pandemi COVID-19 sebagai ujian solidaritas terbesar yang pernah dihadapi negara, menteri mengatakan bahwa krisis khusus ini, tidak seperti gempa bumi yang terjadi di satu wilayah, mempengaruhi seluruh nusantara.

“Tapi kita beruntung sekarang kita bisa menyusun strategi kita untuk menguasai setiap pulau, setiap daerah, seperti Bali. Bali misalnya sudah diserbuki lebih dari 85 persen, dan sebentar lagi sekitar 90 persen.

“Jadi Bali kita tidak ada masalah, karena kita sedang mempersiapkan Bali untuk G20. Jadi, kita berharap akhir tahun ini sudah claim Bali, saya tidak bilang zero case, tapi akan stabil. “

Pandjaitan mengatakan pemerintah telah mulai menyiapkan peta jalan untuk bergerak menuju koeksistensi dengan COVID-19. Dia mengatakan orang mungkin masih harus memakai masker dan membawa kartu vaksinasi mereka saat bepergian.

“Ada banyak hal yang kami jelajahi sekarang, dan kami melihat dan kemudian memetakan jalan menuju ini, bagaimana kami akan melakukannya.

“Saya kira perekonomian kita, dalam perekonomian manapun secara global, bisa tetap seperti ini selamanya. Kita harus mengubah sikap, perilaku dan kebiasaan kita, apapun itu, agar bisa survive, lho, hidup,” kata Menkeu. dikatakan.

Tandai ini: Liputan komprehensif kami tentang pandemi COVID-19 dan perkembangannya

unduh aplikasi kami Atau berlangganan saluran Telegram kami untuk pembaruan terbaru tentang wabah koronavirus: https://cna.asia/telegram