POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia sedang dalam ayunan penuh untuk memperkuat tulang punggung ekonominya

Indonesia sedang dalam ayunan penuh untuk memperkuat tulang punggung ekonominya

Jakarta. Upaya yang tak terhitung jumlahnya oleh pemerintah Indonesia dan sektor swasta dalam ayunan penuh untuk membantu usaha kecil berkembang dan memajukan pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi, menurut diskusi hipotetis baru-baru ini.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Data pemerintah menunjukkan bahwa Indonesia adalah rumah bagi 64,2 juta usaha mikro dan mikro, dengan usaha yang sangat kecil menyumbang 98,68 persen dari sektor ini. UMKM menyumbang 61 persen dari PDB nasional, dan menyerap 97 persen tenaga kerja.

Namun Covid-19 telah menyulitkan UMKM. Sebuah survei yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2020 melaporkan bahwa 94,69 persen UMKM mengalami penurunan penjualan selama pandemi.

Pemerintah telah melakukan upaya untuk membantu UMKM bangkit kembali. Tahun ini, pemerintah telah mengalokasikan 744,7 triliun rupee ($ 51,8 miliar) untuk menangani Covid-19 dan program pemulihan ekonomi. Dari anggaran tersebut, 162,4 triliun rupiah masuk ke bantuan UMKM dan koperasi, termasuk bantuan modal kerja, menurut Lotto Srinaita Genting, pegawai ahli di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Badan Usaha Milik Negara juga berperan dalam mendukung usaha mikro, kecil dan menengah melalui sejumlah inisiatif.

“Dengan rum rum [‘SOE Home’] Program, kami membantu usaha mikro, kecil dan menengah menjadi lebih modern, go digital dan membiasakan transaksi online. Kami telah mendirikan 236 Rumah BUMN di semua kabupaten, kata Lotto pada webinar Sinergi untuk UMKM, Rabu.

Data menunjukkan bahwa 592.296 UKM telah mendaftar ke platform RomaBom. Sekitar 71.525 UKM menggunakan media sosial untuk promosi dan penjualan. Ada sekitar 15.641 usaha kecil dan menengah di pasar online.

READ  Telkomsel dan Facebook Bersatu Tingkatkan Peluang Digital di Indonesia - Inforial

Menurut Lotto, BUMN juga membantu UMKM untuk mendapatkan sertifikasi atas produknya.

Inisiatif lainnya termasuk memberikan akses pembiayaan kepada UMKM melalui Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himpara).

Lotto mengatakan Ultra Micro (UMi) Holding yang baru didirikan dapat meningkatkan akses keuangan untuk usaha mikro.

Holding group tersebut mencakup tiga perusahaan milik negara, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM).

BRI memiliki sekitar 9.618 pelabuhan yang merupakan jaringan yang jauh lebih luas dibandingkan dengan jaringan Pegadaian dan PNM. Melalui UMI, kami akan memanfaatkan jaringan BRI yang luas dengan menambah layanan Pegadaian dan PNM di pelabuhan-pelabuhan BRI.

Dia menambahkan, “BUMN menjadikan mereka bagian dari rantai pasokan mereka. […] Seiring waktu, ini dapat mengarah pada peningkatan efisiensi dan peningkatan lapangan kerja.”

Badan Usaha Milik Negara mendukung UMKM dengan mengatur dan memperluas akses pasar, baik offline maupun online.

PaDi UMKM – marketplace online terkemuka milik pemerintah – membantu menghubungkan UMKM dengan BUMN sebagai pembelinya. Dari konferensi tersebut terungkap bahwa UMKM Padi mencapai volume transaksi sebesar Rp 16,2 triliun untuk periode 1 Januari hingga 30 November 2021.

“[On offline expansion,] “Kami sedang merenovasi gedung Sarina, yang akan mengubah bisnisnya menjadi memprioritaskan produk lokal, mikro, kecil dan menengah,” kata Lotto, seraya menambahkan bahwa gedung itu akan dibuka kembali pada Maret mendatang.

Pemerintah juga telah menyisihkan 30 persen kawasan bisnis untuk infrastruktur publik, seperti bandara dan tempat istirahat jalan, untuk usaha mikro, kecil dan menengah.

Beradaptasi dengan perubahan

Pandemi Covid-19 telah mengubah perilaku pelanggan. Pelanggan, misalnya, kini melupakan pembayaran tunai untuk menghindari virus, dan ini adalah perubahan yang harus diadaptasi oleh UMKM. Penyedia aplikasi bisnis ritel dan sistem POS Youtap Indonesia melaporkan pertumbuhan delapan kali lipat dalam transaksi nontunai antar merchant selama periode Januari-November 2021.

READ  Pusat Industri Hijau Indonesia menyambut Inovasi Hijau dan Aliansi Solusi Berkelanjutan dengan Solusi Sampah untuk mengembangkan ekonomi sirkular

UMKM bisa menjadi mesin pertumbuhan [to the economy]Tapi harus digital. […] “Selain transformasi digital, kolaborasi sangat penting,” kata CEO Youtap Indonesia Herman Suharto di konferensi yang sama.

Youtap berupaya membangun ekosistem digital terbesar di Indonesia yang menghubungkan usaha mikro, kecil, dan menengah dengan bank, biller, pedagang institusional, dan lainnya.

Startup ini menawarkan solusi digital yang relevan dengan masa pandemi, termasuk memungkinkan UMKM menerima pembayaran tanpa uang tunai melalui QRIS. Youtap juga telah meluncurkan PHP (“Pesan dari Hape” atau “Pesan di Ponsel”) untuk makan, penjemputan, pengantaran, dan drive-through. Serta Belanja Stok untuk mengisi kembali stok.

Hermann menambahkan, Youtap sejauh ini secara digital telah mengaktifkan lebih dari 200.000 UKM di 510 kota di Indonesia.

Webinar ini merupakan acara bersama Majalah Investor bekerjasama dengan Youtap Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri, Jamkrindo, Pegadaian dan Astrapay.