POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia memperketat kontrol bea cukai pada beberapa barang konsumen setelah masuknya impor oleh Reuters

Indonesia memperketat kontrol bea cukai pada beberapa barang konsumen setelah masuknya impor oleh Reuters

Reuters

Diposting pada 6 Oktober 2023 pukul 05:04 ET

Diperbarui pada 6 Oktober 2023 pukul 05.31 ET

JAKARTA (Reuters) – Indonesia bermaksud memperketat kontrol bea cukai terhadap beberapa barang impor, termasuk kosmetik, sepatu, pakaian, mainan, dan elektronik, langkah terbaru negara untuk membatasi impor, kata kantor kepresidenan Indonesia pada hari Jumat.

Kantor tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peraturan yang direncanakan tersebut muncul setelah adanya keluhan dari asosiasi bisnis mengenai masuknya barang impor, yang menurut mereka telah mengganggu pasar lokal.

Saat ini, peredaran barang impor tersebut tergolong “off-border” artinya berada dalam kendali kementerian terkait.

Menteri Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto mengatakan dalam pernyataannya bahwa pemerintah akan mengalokasikan impor tersebut untuk tunduk pada pengawasan “perbatasan” oleh otoritas bea cukai, dan mewajibkan importir untuk mendapatkan izin dan laporan surveyor.

Airlangga mengatakan sejumlah peraturan menteri akan direvisi dalam waktu dua minggu untuk menyesuaikan dengan rencana tersebut.

Airlangga berjanji bahwa tindakan tersebut tidak akan mempengaruhi waktu tinggal kapal di pelabuhan, menurut kantor berita Antara yang dikelola pemerintah.

Bulan lalu, Indonesia menetapkan harga minimum $100 untuk barang yang dibeli langsung dari luar negeri melalui platform e-commerce dan mewajibkan semua produk yang ditawarkan memenuhi standar lokal, dalam peraturan yang juga melarang transaksi e-commerce di platform media sosial.

Surplus perdagangan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini menyempit pada periode Januari-Agustus menjadi $24,3 miliar, dari sekitar $35 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, karena ekspor turun di tengah penurunan harga komoditas.