… Saya juga ingin menunjukkan bahwa ada sejumlah isu, seperti perubahan iklim, yang kita hadapi sebagai negara kepulauan.
Badung, Bali (Antara) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI bekerjasama dengan pemerintah Kepulauan Fiji mengembangkan sektor pariwisata berkualitas tinggi berkelanjutan yang dapat meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan kerja.
Nota Kesepahaman Kerjasama ditandatangani oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Salahuddin Ono dengan mitranya di Fiji, Viaz Seddik Koya, di sela-sela pertemuan kedua Tourism Working Group of the Group of Twenty (TWG) di sini pada hari Jumat.
TWG adalah salah satu kelompok kerja yang diselenggarakan di bawah Jalur Sherpa untuk mendorong negara-negara G20 untuk mempercepat pemulihan pariwisata internasional.
“Ini adalah langkah besar karena akhirnya kita bisa menandatangani Nota Kesepahaman antara kedua negara yang telah dibahas sejak 2014,” kata menteri Indonesia.
Pada hari Jumat, kedua menteri membahas peran dan tanggung jawab penting mereka dalam bekerja sama dan memulihkan sektor pariwisata dan menjadikannya lebih tangguh, berkelanjutan, inklusif, dan lebih aman.
Penandatanganan MoU tersebut akan mendorong kerjasama yang saling menguntungkan antara kedua negara, seperti promosi pariwisata, pengembangan produk pariwisata, dan kerjasama sektor swasta, serta pengembangan sumber daya manusia.
Kesepakatan tersebut juga akan mendorong penelitian dan pengembangan dalam rangka menghidupkan kembali pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan di kedua negara.
Kedua negara juga akan bekerja sama dalam membangun program dan kegiatan untuk memperkuat hubungan bilateral dan mempromosikan pertukaran tenaga ahli untuk memberikan kesempatan kepada para pelaku pariwisata dari kedua negara untuk bekerja sama.
Menurut Ono, hal terpenting dalam hal kerjasama adalah bagaimana mendorong sektor pariwisata Indonesia untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. Kontribusi pariwisata terhadap perekonomian nasional Fiji adalah 40 persen, sedangkan kontribusi sektor di Indonesia hanya sekitar 4,3 persen.
“Kami yakin kerja sama ini akan mampu mendongkrak perekonomian kedua negara dan saya juga ingin menggarisbawahi bahwa ada beberapa isu seperti perubahan iklim yang kita hadapi sebagai negara kepulauan,” ujarnya.
Di sisi lain, Koya mengatakan sebagai negara kepulauan, tantangan yang dihadapi Indonesia dan negaranya dalam hal pengembangan pariwisata relatif sama.
“Ini adalah waktu yang penting bagi kami untuk berkolaborasi secara erat. Kerja sama ini akan semakin meningkatkan hubungan kami dan merupakan peluang besar bagi kami untuk berbagi (praktik terbaik kami),” katanya.
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia