POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia mendorong penggunaan Federal Public Trust Guide G20

Indonesia mendorong penggunaan Federal Public Trust Guide G20

Inisiatif ini dimaksudkan untuk diterapkan di gerbang akses setiap negara…

Jakarta (Antara) – Kementerian Kesehatan RI mendorong penggunaan Federal Public Trust Guide G20 untuk memungkinkan verifikasi sertifikasi vaksin COVID-19 di titik masuk semua negara.

“Hal ini dimaksudkan agar inisiatif tersebut dapat diterapkan di pintu-pintu akses masing-masing negara untuk mempermudah verifikasi sertifikat vaksin COVID-19, sehingga kegiatan perjalanan internasional akan lebih aman dan nyaman,” kata tim pakar teknologi Menkes. .

Federated Public Trust Directory adalah kerangka kerja global yang mengintegrasikan berbagai sistem digital untuk verifikasi dokumen menggunakan jaringan kepercayaan global yang difasilitasi oleh World Health Organization (WHO), Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), Global Digital Health Partnership (GDHP) dan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

Jaringan global tersebut antara lain meliputi International Civil Aviation Organization, International Air Transport Association (IATA), European Union (EU) Green Certifications, dan Common Trust Network.

Berita terkait: G20 dukung Indonesia keluarkan sistem verifikasi sertifikasi vaksin

Pejabat tersebut mencatat bahwa hingga saat ini, negara-negara G20 masih menggunakan sistem yang berbeda untuk memverifikasi sertifikat COVID-19, sesuai dengan peraturan di masing-masing negara, yang memengaruhi pergerakan pelancong ke luar negeri.

Ia menjelaskan, hal ini menyebabkan kesulitan dalam mengenali kode sertifikat vaksinasi bagi para pemudik yang berkunjung ke sejumlah negara dengan regulasi yang berbeda.

Dia menambahkan: “Dari sini, Inisiatif Panduan Kepercayaan Publik Federal diusulkan, dan dengan demikian jaringan ini dapat digabungkan satu sama lain untuk memverifikasi sertifikat vaksin atau dokumen kesehatan lainnya yang difasilitasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan organisasi internasional lainnya.”

Setiji menginformasikan bahwa inisiatif tersebut berkembang dari banyak ide dan terobosan yang didorong Indonesia dalam rangkaian pertemuan Health Working Group (HWG) 2022.

READ  Perusahaan dan Serikat Pekerja Indonesia dalam Permainan Penantian Setelah Hukum Ketenagakerjaan Ditetapkan | hak buruh

Inisiatif ini dipresentasikan oleh Indonesia pada 17th Global Symposium and Exhibition on ICAO Traveler Identification Program (TRIP) pada 13-15 September 2022 di Kanada, yang dihadiri oleh 197 delegasi dari negara-negara.

Pada acara global tersebut, ia juga berbicara tentang manfaat yang diperoleh masyarakat Indonesia dari sertifikasi vaksin sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia dan Uni Eropa melalui aplikasi PeduliLindungi Kementerian Kesehatan RI.

“Kami berharap apa yang kami sampaikan pada ICAO TRIP Symposium and Exhibition terkait hasil G20 HWG (meeting) 1 2022 serta implementasi WHO DIVOC (Digital Infrastructure for Open Adoption for Immunization) dan standar EU Axis di Indonesia. akan lebih banyak diterapkan di masa depan.”

Berita terkait: Menkeu konfirmasi penyelesaian vaksin COVID-19 buatan sendiri
Berita terkait: Sertifikat Vaksin Berstandar Internasional Diserahkan di PeduliLindungi