POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN)

Indonesia berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN)

JAKARTA (ANTARA) – Indonesia memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Kontribusi tersebut terbukti pada masa kepemimpinan Indonesia, khususnya dalam suksesnya penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-43 yang menghasilkan Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital (DEFA).

“ASEAN adalah kawasan yang stabil, dan Indonesia berkontribusi terhadap stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi ASEAN,” kata Menteri Hartarto di Universitas Uganda Gerbang Konferensi ASEAN 2023 di sini, Rabu.

Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara ASEAN yang profitabilitas investornya terlindungi sehingga berinvestasi di negara tersebut aman dan menguntungkan, tambahnya.

Menurut Hartarto, hasil ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) juga memperkuat komitmen negara-negara ASEAN untuk menjadikan kawasan sebagai hub pertumbuhan ekonomi global di masa depan.

Berdasarkan data IMF, pertumbuhan ekonomi ASEAN dapat dikatakan kuat. Mencapai 5,6% pada tahun 2022, dan diperkirakan mencapai 4,2% pada tahun 2023, dan meningkat menjadi 4,5% pada tahun 2024.

Total nilai perdagangan barang di kawasan ASEAN mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu sebesar US$3,8 triliun pada tahun 2022, meningkat 14,9 persen dari US$3,3 triliun pada tahun 2021.

Arus masuk investasi asing langsung juga mencapai rekor tertinggi sebesar US$224,2 miliar pada tahun 2022, meningkat 5,5 persen dari US$212,4 miliar pada tahun 2021.

“Konektivitas menjadi kunci pembangunan ekonomi terpadu di kawasan. ASEAN dilengkapi dengan Master Plan on ASEAN Connectivity 2025 untuk meningkatkan konektivitas kawasan dan meningkatkan sinergi dan kerja sama antar inisiatif kerja sama sub-regional,” kata Airlangga.

Ia juga menegaskan, industrialisasi yang memberi nilai tambah sudah menjadi kebijakan Indonesia untuk mendorong industrialisasi.

READ  Indonesia Investment merilis laporannya pada Februari 2023: 'Normalisasi Pertumbuhan Ekonomi'

Indonesia juga telah meluncurkan Transaksi Mata Uang Lokal (LCT) dengan 5 negara ASEAN sehingga transaksi di luar Indonesia dapat dilakukan menggunakan kode Quick Response (QR) dari masing-masing negara, sekaligus mengurangi ketergantungan penggunaan dolar Amerika Serikat di kawasan ASEAN. .

“Jika kita dapat memperluas sektor lembaga keuangan ini lebih dalam dan melibatkan layanan perbankan, saya pikir penting untuk menstabilkan perekonomian di ASEAN, terutama untuk melindungi UKM dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing dan situasi geopolitik,” kata Menkeu.

Berita Terkait: UMKM Indonesia mendapat dukungan dari IMT-GT: Kementerian
Berita Terkait: Solidaritas ASEAN-Indo-Pasifik meningkatkan ekonomi hijau di kawasan
Berita Terkait: Kerusuhan di Asia Tenggara dapat mengganggu perekonomian global: Jokowi

Diterjemahkan oleh: Bayo Saputra, Katriana
Redaktur: Azis Kormala
Hak Cipta © Antara 2023