Indonesia dapat berkontribusi terhadap aspirasi keberlanjutan ibu kota barunya sejak awal dengan menggunakan peralatan konstruksi tanpa emisi dalam pembangunannya. Dengan fokus global, ini adalah kesempatan besar untuk menunjukkan bagaimana teknologi canggih dapat menciptakan ibu kota net-zero yang akan menjadi model global untuk pembangunan perkotaan di masa depan.
Ibu kota baru Indonesia, Nusantara, akan memulai babak menarik dalam pembangunan ekonomi negara ini, dengan fokus pada industri-industri utama seperti keberlanjutan, inklusi, dan kendaraan listrik, yang akan membantu menuju masa depan nol karbon.
Kota baru ini lebih dari sekedar rekonstruksi fisik Jakarta; Ini adalah kesempatan untuk memikirkan kembali apa itu ibu kota – dan bagaimana cara mengembangkannya. Meskipun Nusantara bertujuan untuk menjadi kota model net zero, terdapat juga peluang untuk mengawali keberlanjutan dengan menggunakan peralatan konstruksi tanpa emisi dalam pengembangannya.
Kabar baiknya, mesin konstruksi tanpa emisi sudah tersedia di pasar Indonesia. Pada tahun 2023, Volvo CE meluncurkan dua alat berat listrik pertamanya di IndonesiaItu Catu daya ECR25 Penggalian kecil dan L25 Listrik Pemuat beroda kecil.
Mesin-mesin tersebut dapat melengkapi pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung dan berkontribusi pada pembangunan fase ketiga Nusantara, yang berfokus pada keberlanjutan. Bagian dari proyek ini mengupayakan netralitas karbon, dengan teknologi pintar dan fitur tahan iklim yang terintegrasi sejak awal. Negara ini akan mendapatkan seluruh energinya dari bahan bakar terbarukan, mendedikasikan 10 persen lahannya untuk produksi pangan, dan memastikan 80 persen perjalanan dilakukan dengan transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki.
Penggunaan mesin konstruksi listrik untuk membangun Nusantara memperkuat komitmen Indonesia untuk menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik (EV) regional. Pemerintah Indonesia memiliki cetak biru yang jelas untuk menggunakan cadangan nikelnya yang besar untuk memperluas industri kendaraan listrik lokal, dengan ekspor mineral (komponen utama baterai) dilarang dari penyulingan dalam negeri pada tahun 2020. Selain itu, pemerintah kini mencari investor global untuk mendirikan pabrik baterai kendaraan listrik dan mobil di negara tersebut.
Ravan Chua, Presiden Volvo CE Regional Asia untuk Thailand, Laos dan Indonesia, mengatakan:
“Rangkaian produk listrik Volvo CE memungkinkan pemerintah dan dunia usaha untuk menerapkan mesin yang lebih bersih dan senyap dalam proyek-proyek infrastruktur utama. Nusantara akan menjadi kantor pusat pemerintahan baru di Indonesia, pusat inovasi dan pembelajaran yang penting, serta pusat ekonomi utama untuk teknologi maju dan sektor rendah karbon. sebuah proyek visioner, Transisi energi berkelanjutan berfungsi sebagai cetak biru global untuk transformasi digital dan pembangunan infrastruktur yang lebih baik dan lebih ramah lingkungan, sehingga menempatkan mesin listrik sebagai prioritas utama sejak awal akan memberikan pesan yang kuat.
Mesin listrik Volvo CE telah digunakan dalam pembangunan berkelanjutan serupa di tempat lain, meskipun dalam skala yang lebih kecil. Misalnya, di DenmarkVolvo EC230 Electric terlibat dalam The Green Construction Side of the Future, yang memiliki ambisi iklim untuk menjadi netral CO2 pada tahun 2040. Mesin listrik Volvo CE juga digunakan di AS. Program Perlindungan Alam Federal Jalan baru harus dibuat di rumah sakit jiwa.
Saat ini terdapat dua alat berat listrik Volvo CE di Indonesia. Yang pertama adalah ekskavator kompak elektrik ECR25, yang memiliki pengisi daya internal untuk pengisian daya umum dan rangkaian baterai 20 kWh yang memungkinkan 3 – 4 jam kerja per pengisian daya.
Mesin kedua adalah L25 Electric Compact Wheel Loader, yang memiliki daya angkut 2,1 ton dan kecepatan tertinggi 20 kmpj. Mesin ini memiliki baterai 40kWh dan diperkirakan dapat bekerja selama 6 – 8 jam sekali pengisian daya. Berkat lingkungan kerja yang menghilangkan getaran dan kebisingan yang terkait dengan mesin diesel, kedua mesin menawarkan pengoperasian yang senyap dan nol emisi.
Sebuah kekuatan ekonomi dengan aspirasi keberlanjutan yang berani
Dengan PDB lebih dari US$1 triliun, Indonesia merupakan negara besar di Asia Tenggara yang sedang berkembang dan merupakan pintu gerbang strategis ke kawasan ini.
Negara ini juga menyadari adanya kebutuhan mendesak untuk mengatasi perubahan iklim. Pihaknya mengambil tindakan tegas Peningkatan Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (Enhanced NDC), yang selaras dengan Tujuan Global Perjanjian Paris. Pada tahun 2022, negara ini meningkatkan target iklimnya, tanpa syarat meningkatkan ambisi pengurangan emisinya dari 29 persen menjadi 31,89 persen.
Pelajari lebih lanjut tentang mesin listrik Volvo https://www.volvoce.com/asia/en-as/products/electric-machines/.
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Kalbar gelar rapat penanganan karhutla
URTF menyediakan $2 juta untuk Proyek Ketahanan Iklim Nusantara
Menteri Pariwisata Sandhyaka Uno memberikan update mengenai proyek LRT Bali