POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

G20 DIN untuk membantu mengembangkan startup Indonesia

G20 DIN untuk membantu mengembangkan startup Indonesia

TEMPO.CODan Jakarta Jaringan Inovasi Digital (DIN), acara sampingan pertemuan Kelompok Kerja Ekonomi Digital (DEWG) dari G20 2022, dapat membantu mempromosikan Startup Di Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny J.

“G20 DIN juga akan bermanfaat dalam mengkolaborasikan ide-ide kreatif startup Indonesia dengan pemodal ventura. Kami berharap mereka bisa berkembang dan bisa maju. Kami berharap juga ada unicorn baru,” katanya saat jumpa pers. konferensi pada hari Sabtu.

DEWG adalah salah satu kelompok kerja G-20 yang fokus pada isu-isu terkait ekonomi digital dan menyoroti peran transformasi digital dalam pertumbuhan ekonomi dan sosial.

Menurut Menkeu, penerapan DIN di tengah kepresidenan Indonesia di G20 merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap tumbuhnya start-up, yang diharapkan dapat mendorong perkembangan ekonomi digital di tanah air.

Secara keseluruhan, acara ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pelaku ekonomi digital, seperti startup dan pemodal ventura, serta pembuat kebijakan untuk bertukar ide dan pengetahuan serta membangun jaringan untuk memperluas bisnis mereka.

Indonesia telah memilih lima perusahaan dari lima sektor sebagai perwakilan startup untuk DIN, termasuk Cakap (sektor teknologi pendidikan), Komunal (inklusi keuangan), Nusantics (kesehatan), Sinbad (rantai pasokan), dan Xurya (energi hijau dan terbarukan). ).

Startup dipilih untuk mengikuti acara tersebut karena memenuhi kriteria untuk mendapatkan pendanaan Kelas A dengan valuasi perusahaan sebesar $15-20 juta.

Plait juga menyampaikan bahwa pemerintah terus mendukung pertumbuhan startup di Indonesia dengan memperkuat dan menambah infrastruktur telekomunikasi dan digital, mengadakan pelatihan untuk talenta digital, serta mengembangkan tata kelola dan regulasi yang baik.

Meskipun saat ini ada banyak Startup Di dalam negeri, ia meyakini bahwa dengan bekerja sama dan bertukar inovasi yang berbeda untuk saling meningkatkan, perusahaan-perusahaan terkemuka akan mampu bertahan dan meningkatkan ekosistem ekonomi digital Indonesia.

READ  Apakah ikrar iklim di negara-negara berkembang Asia hanyalah janji kosong?

Dia mencatat, “Seperti halnya bisnis di setiap negara, persaingan tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, dalam menghadapi persaingan, kita perlu memperkuat kerja sama dan soliditas nasional kita.”

Antara

klik disini Untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News