Ekonomi digital Indonesia mencapai $77 miliar dalam nilai barang dagangan bruto (GMV) tahun ini, dengan tingkat pertumbuhan 22% tahun-ke-tahun. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh e-commerce, yang diperkirakan akan mencapai sekitar $95 miliar pada tahun 2025. Menurut edisi ketujuh Laporan SEA e-Conomy yang dirilis oleh Google, Temasek, Bain & Company, 32% konsumen digital berniat untuk menggunakan Lebih banyak platform e-niaga dalam dua belas bulan ke depan. Lebih dari setengahnya berencana untuk mempertahankan penggunaan yang sama di seluruh toko kelontong (65%), transportasi (51%), dan pengiriman makanan (69%).
Indonesia adalah salah satu dari dua tujuan investasi utama di kawasan ini bersama dengan Singapura, dan layanan keuangan digital mengklaim bagian terbesar dari pendanaan investor, mengumpulkan $1,5 miliar pada paruh pertama tahun 2022. Aktivitas investor di area ini terutama berfokus pada pembayaran B2B dan jasa peminjaman.
Laporan tersebut menemukan bahwa transformasi digital UKM di kedua saluran front-end dan proses back-end adalah salah satu faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Peningkatan infrastruktur logistik secara nasional, serta digitalisasi di antara para pemain utama di ruang logistik, serta mandat pemerintah menuju inklusi digital menjadi salah satu kunci pendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Sementara streaming video dan game online mungkin menjadi aktivitas yang populer akhir-akhir ini, laporan tersebut menemukan bahwa lebih sedikit orang Indonesia yang menghabiskan lebih dari satu jam sehari untuk game online dan streaming video, dibandingkan dengan rata-rata regional. Di sisi lain, 38% orang Indonesia melakukan streaming musik setidaknya sekali seminggu, lebih tinggi dari rata-rata orang Asia Tenggara sebesar 28%. Pada saat yang sama, 48% konsumen digital Indonesia ingin membelanjakan 5% lebih banyak untuk produk atau layanan yang berkelanjutan.
Secara keseluruhan, ekonomi digital Asia Tenggara berada di jalur yang tepat untuk mencapai US$200 miliar GMV tahun ini, tiga tahun lebih awal dari perkiraan dalam laporan pertama yang diterbitkan pada 2016. Ekonomi digital Singapura diperkirakan akan tumbuh sebesar 22% mencapai $18 miliar tahun ini, sementara Ekonomi digital Malaysia tumbuh 13% tahun-ke-tahun tahun ini mencapai $21 miliar.
Kembalinya pemasaran digital di Asia untuk tahun kesepuluh! 10 tahun wawasan eksklusif, berbagi pengalaman, dan kisah sukses yang luar biasa. Bergabunglah dengan kami selama tiga hari dengan topik presentasi yang sangat terfokus di enam lagu dari 15-17 November. Klik di sini untuk mendaftar sekarang!
Artikel terkait:
Ekonomi digital SG akan mencapai 30 miliar dolar AS pada tahun 2025, yang merupakan investasi di negara panas
GrabAds bergabung dengan Digital Marketing Asia 2022 sebagai sponsor utama
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia