Orangutan berbahaya di Malaysia telah diuji untuk Kovit-19 oleh dokter hewan yang mengenakan pakaian pelindung lengkap untuk pekerjaan yang menantang.
Untuk pertama kalinya di Asia Tenggara, swab hidung dikumpulkan dari 30 orangutan di negara bagian Sabah di pulau Kalimantan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hewan yang terinfeksi virus.
Tes dilakukan pada 7 September setelah seseorang yang bekerja di Pusat Rehabilitasi Orangutan Cepilok dinyatakan positif terkena virus.
Kekhawatiran berkembang bahwa monyet dapat terinfeksi setelah beberapa gorila Kebun Binatang San Diego Dites positif pada Januari.
Foto-foto yang diserahkan oleh departemen satwa liar itu menunjukkan beberapa dokter hewan menjaga orangutan di lantai bawah untuk mengambil kain hidung.
Para pejabat mengatakan mereka akan mempercepat pengujian hewan di Pusat Rehabilitasi Orangutan Cepilok dan Suaka Margasatwa Lok Kawi di Malaysia.
Virus SARS CoV-2 yang berbahaya telah menginfeksi hewan yang telah menyebar ke luar manusia. Kebun binatang di Atlanta, GeorgiaPada hari Selasa, dikatakan telah dites positif terkena virus pada 20 gorila dataran rendah Barat, termasuk jantan berusia 18 dan 60 tahun.
Pada bulan Agustus, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengumumkan gugatan pertama di dunia Govit-19 dalam seekor rusa Di Ohio. USDA sebelumnya telah melaporkan infeksi pada anjing, kucing, harimau, singa, macan tutul salju, berang-berang, gorila, dan bulu.
Dua singa Asia India telah mati di Tamil Nadu pada bulan Juni karena infeksi virus delta yang tinggi. Tiga belas singa telah pulih di kebun binatang. Delapan singa Asia terinfeksi virus pada Mei di sebuah kebun binatang di kota Hyderabad, India.
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi