Saya di sini untuk memastikan bahwa kami melakukan segala upaya untuk menemukan korban yang tersisa dan mengevakuasi mereka.
Jakarta (Andara) – Presiden Joko Widodo (Djokovic) meninjau langsung kawasan yang terkena dampak erupsi Chemeru untuk memastikan bantuan bagi para pengungsi.
“Saya di sini untuk memastikan bahwa kami melakukan segala upaya untuk menemukan korban yang tersisa dan mengevakuasi mereka,” kata Djokovic di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa.
Gunung Semeru yang terletak di dua kabupaten di Provinsi Jawa Timur – Kabupaten Malang dan Lumajang – meletus pada 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Di tengah suara menderu dan asap tebal, gunung itu memuntahkan lava.
Kami juga sedang melihat rencana perbaikan infrastruktur yang rusak akibat erupsi gunung berapi,” imbuhnya.
Presiden juga meninjau lokasi mereka untuk memastikan bahwa kebutuhan para pengungsi terpenuhi dengan baik.
Berita Terkait: Erupsi Bukit Chemaru: Kementerian, PLN berupaya memulihkan pasokan listrik
“Saya kira situasinya sudah mulai membaik dalam hal pemenuhan kebutuhan konsumsi, sanitasi, dan air bersih. Setelah situasi membaik, kami berharap infrastruktur bisa pulih kembali,” kata Djokovic.
Dia menambahkan bahwa pemerintah terbuka terhadap kemungkinan relokasi penduduk dari lingkungan mereka saat ini.
“Ada kemungkinan relokasi dari tempat-tempat berbahaya di dekat gunung. Sebelum ini, saya diberitahu bahwa sekitar dua ribu rumah akan direlokasi. Kami akan segera memutuskan ke mana mereka akan dipindahkan dan segera membangun rumah,” tegas Djokovic.
Atas nama pemerintah dan warga negara Indonesia, Djokovic menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada mereka yang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semaru.
Presiden Djokovic mengunjungi kamp pengungsi di Desa Sumbarwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur secara singkat.
Berita Terkait: Erupsi itu menimbulkan kerugian Rp310 miliar: Basnas
Di tempat pengungsian, Djokovic mengunjungi pengungsi, meninjau dapur umum, mengunjungi pos pelayanan kesehatan, mengunjungi anak-anak dan membayar santunan kepada ahli waris korban letusan Gunung Chemro.
Presiden didampingi Menteri Pembangunan Manusia dan Integrasi Kebudayaan Muhatjir Effendi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono, Sekretaris Negara Pratikno, Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suhariando, Badan Penelusuran dan Bacaan Nasional ( Agency) Ketua Umum Listio Sikit Prabovo, Gubernur Jawa Timur Gopifa Inder Paravansa dan Bupati Lumajang Torikul Haq.
Menurut data BNPB, Selasa, 34 orang tewas dan 16 masih hilang.
Berita Terkait: Menteri Perbankan bantu korban letusan gunung Chemro
Sebagian besar jenazah korban tertimbun awan panas akibat abu vulkanik dan longsoran, namun sebagian ditemukan di reruntuhan rumah.
Sementara itu, 1.707 orang buangan tersebar di 19 poin.
Informasi sementara menunjukkan bahwa bencana tersebut menimpa 2.970 rumah dan 38 sekolah serta menyebabkan rusaknya jembatan penghubung Lumajang dengan Malan.
Berita Terkait: Basernas mengkonfirmasi bahwa awan abu panas dari gunung berapi Chemeru menewaskan 34 jiwa
Berita Terkait: Skin Blast: Memasang dan Memitigasi Weather Dashboard BMKG
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi