POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Digitalization helps MSMEs run by people with disabilities scale nationally

Digitalisasi membantu UMKM yang dijalankan oleh penyandang disabilitas untuk berkembang secara nasional – perusahaan

Mary Sheena (Jakarta Post)

Jakarta
Rabu 5 Januari 2022

2022-01-05
17:00
0
0c06e8ca436d6e21bba3a70856066376
4
comp
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Tokopedia
Gratis

Usaha kecil, menengah dan mikro (UMKM) telah menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia, dan telah sangat terpengaruh oleh epidemi, yang telah menjatuhkan beberapa pemain. Dengan COVID-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, orang masih perlu beradaptasi dan meningkatkan skala bisnis mereka. Para pemain ini juga termasuk pemilik UMKM penyandang disabilitas.

Penyandang disabilitas sering diabaikan, terutama ketika mencari pekerjaan atau menjalankan bisnis dari bawah. Banyak dari mereka juga menghadapi tantangan dalam memulai dan mempertahankan bisnis, terutama di saat ketidakpastian.

Namun, pemilik dan karyawan UMKM mengambil kesempatan untuk bangkit dan berjuang meskipun memiliki kemampuan yang berbeda, yang telah menyebabkan peningkatan besar dalam penjualan dengan beradaptasi dengan platform digital seperti Tokopedia.

Tokopedia terus menawarkan media seluas mungkin untuk UKM lokal, termasuk [those that employ or are run by] Penyandang disabilitas, untuk menciptakan peluang melalui pemanfaatan teknologi sehingga bisa bangkit bersama dan memulihkan perekonomian nasional,” kata Ikil Chandra Wijaya, Head of External Communications Tokopedia.

Able Art meningkatkan nilai karya seni yang dibuat oleh seniman penyandang disabilitas

Jujur Keren, salah satu seniman cacat di The Able Art. (./.)

Berjiwa sosial, Tommy Bodianto mendirikan The Able Art di Pasuruan pada 2017. Tommy membantu memperbanyak lukisan karya seniman difabel dalam berbagai produk, seperti jilbab, tas, tas, dan lainnya, untuk dijual secara offline maupun online.

Tommy menjelaskan, “The Able Art diciptakan agar seniman penyandang disabilitas dapat terus berkarya sehingga bisa mendapatkan penghasilan tetap. Kami ingin setiap karya seni memiliki nilai sosial bagi masyarakat Indonesia.”

READ  Asia Tenggara bersiap untuk kemungkinan lonjakan virus Covid selama Ramadan | Gerbang Perdamaian

Tommy telah berkolaborasi dengan seniman disabilitas dari sejumlah daerah, antara lain Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Malang, dan Bali. Untuk reproduksi lukisan berkualitas tinggi, Tommy sering datang langsung ke studio seniman.

“Awalnya sebelum bergabung dengan Tokopedia, penjualan kami hanya sekitar 10-20 persen. Sekarang pakai Tokopedia, The Able Art bisa mengirim rata-rata 100 pesanan per bulan ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Papua,” kata Tommy.

Membangun Toko Larez sebagai sumber utama pendapatan keluarga

Suhartini, pemilik Toko Lariz, asal Semarang, di Tokopedia.Suhartini, pemilik Toko Lariz, asal Semarang, di Tokopedia. (./.)

Suhartini, pemilik a toko grosir Kios pasar tradisional Toko Lariz di Semarang bergabung dengan ekosistem Mitra Tokopedia pada 2019. Hal ini memungkinkan Suhartini untuk stok produk sembako dengan aplikasi sederhana tanpa harus keluar rumah.

Aplikasi Mitra Tokopedia juga memungkinkan Suhartini untuk menambahkan berbagai jenis produk digital ke tokonya, seperti pulsa, paket data, token listrik, dan pulsa PDAM, yang meningkatkan pendapatannya.

“Sejak bergabung dengan Mitra Tokopedia, kios saya semakin populer. Isi ulang stok kios juga sangat mudah karena tidak perlu keluar rumah. Dengan menjual produk digital, volume penjualan saya berlipat ganda,” kata Suhartini.

Toko itu kini menjadi sumber pendapatan utama keluarganya. Suhartini menyimpulkan, “Keterbatasan fisik bukanlah halangan bagi saya. Dengan teknologi, segala sesuatu mungkin terjadi. Saya ingin terus membuktikan bahwa difabel dengan modal minim juga bisa menciptakan peluang.”

UMKM ini menjadi bukti bahwa penyandang disabilitas bisa berjuang untuk sukses di tengah pandemi.