POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Dapur umum Papua menyiapkan 600 makanan setiap hari

Jayapura, Papua (Andara) – Pemerintah Provinsi Papua telah menyiapkan 600 makanan sehari-hari melalui dapur umum untuk para pengungsi yang terkena dampak banjir dan tanah longsor di dan sekitar Jayapura.

Bamindo Widodo, Kepala Bidang Pencegahan dan Produksi Badan Perlindungan Ketertiban Umum Negara Papua dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mengatakan pihaknya akan mendistribusikan 300 wilayah sebanyak dua kali per shift.

“Kami akan masak 300 porsi untuk makan siang dan 300 porsi untuk makan malam,” kata Widodo di Jakarta, Sabtu.

Makanan siap saji akan dibagikan kepada korban banjir di tiga lokasi pengungsian, antara lain Pasar Jayapura dan Pasar Udefa.

“Makanan ini akan diberikan tidak hanya kepada pengungsi, tetapi juga kepada pejabat di lapangan,” kata Widodo.

Dia mencatat, selama ini Pemprov Papua memiliki cadangan yang cukup untuk pengungsi di dapur umum, namun akan bertambah jika permintaan meningkat.

“Di dapur umum kami, BPBD provinsi dan BPBD kota Jaipur, organisasi masyarakat, organisasi sukarela dan tim organisasi milik pemerintah (BUMN) terlibat dalam memasak di dapur umum kami,” ungkapnya.

Sebelumnya, hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor di Jayapura pada 6 Januari, menewaskan tujuh orang dan memaksa setidaknya 160 keluarga mengungsi di kota Jayapura di provinsi Papua.

Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, dinamika atmosfer menyebabkan banjir dan tanah longsor.

“Suhu permukaan laut di sekitar perairan Papua cukup panas sehingga meningkatkan aktivitas konveksi,” jelas Fazri Radjab, Kepala Pusat Meteorologi Umum BMKG.

Selain itu, terdapat daerah kurva angin di bagian utara Papua. Ia menambahkan, kecenderungan ini erat kaitannya dengan kemiringan meridian monsun barat, yang bersifat basah.

Faktor lain tingginya curah hujan di Jayapura adalah kelembaban udara lembab dari lapisan permukaan hingga lapisan 200 MPa, jelasnya.

Berita Terkait: BMKG memetakan dinamika atmosfer di balik banjir dan longsor di Jayapura
Berita Terkait: Jayapura evakuasi warga terdampak banjir setinggi tiga meter
Berita Terkait: Banjir mengisolasi ribuan warga di Sumatera Barat