POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Dana Moneter Internasional mengharapkan untuk menyetujui $ 1,6 miliar dalam pembiayaan untuk Mesir dalam beberapa minggu mendatang

Logo Dana Moneter Internasional (IMF) di luar gedung kantor pusat di Washington, AS, 4 September 2018. REUTERS / Yuri Gribas

Dana Moneter Internasional mengatakan, pada hari Selasa, bahwa pihaknya mengharapkan untuk memberikan pembiayaan tambahan sebesar $ 1,6 miliar ke Mesir setelah dewan eksekutif menyetujui pendanaan tersebut dalam beberapa minggu mendatang.

Dana Moneter Internasional mengatakan bahwa stafnya mencapai kesepakatan dengan otoritas Mesir mengenai pembiayaan tambahan setelah peninjauan kedua dan terakhir program ekonomi Mesir dan pengaturan cadangan sebesar $ 5,2 miliar untuk jangka waktu 12 bulan.

“Ekonomi Mesir telah menunjukkan fleksibilitas, karena mengurangi dampak krisis Covid-19 melalui respons kebijakan yang cepat dan seimbang dari pihak berwenang,” kata Dana Moneter Internasional dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan bahwa kebijakan fiskal dan moneter Mesir harus terus mendukung pemulihan ekonomi, dan menyerukan upaya tambahan pada reformasi ekonomi di negara tersebut.

Dana Moneter Internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2,8% pada tahun fiskal 2020/2021, dan 5,2% pada tahun fiskal 2021/2022.

Dana Moneter Internasional mengatakan bahwa Mesir memenuhi semua standar strukturalnya, termasuk langkah-langkah untuk mereformasi transparansi dan tata kelola keuangan, perlindungan sosial, dan meningkatkan lingkungan bisnis.

Tetapi lebih banyak upaya diperlukan untuk mendorong ekspor dengan semakin mengurangi hambatan perdagangan dan membangun ekonomi yang lebih hijau.

“Memperdalam dan memperluas reformasi struktural sangat penting untuk memperkuat pemulihan, mengatasi tantangan pasca-COVID-19, memperkuat hambatan, dan memastikan pertumbuhan yang lebih tinggi dan lebih inklusif,” kata laporan itu.

Kriteria Kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.