Tempo.co., Manado – Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG) tiba-tiba berkomentar Abrasi Di Amurang, 31 rumah, lima hotel, satu hotel, dan satu jembatan rusak parah.
Peristiwa tenggelamnya daratan dan bangunan ke laut pada Rabu, 15 Juni lalu memperlihatkan rekaman video viral yang tersebar di media sosial. Bagaikan banjir tanpa hujan, bangunan runtuh saat ombak laut tenang.
“Ini tergolong gelombang tenang pada 0-0,5 meter,” kata Ricky Daniel Arrow, Perwira Meteorologi Maritim BMKG, 16 Juni 2022.
Cuaca mengkonfirmasi Weil dan tidak ada hujan lebat di wilayah tersebut. Dengan demikian, kejadian tersebut tidak berdampak langsung. Ricky meyakini bahwa masyarakat dan instansi terkait dapat melihat sejarah gelombang di wilayah tersebut sebagai acuan pembangunan.
Pada Rabu sore, sekitar pukul 14.00 WIB, tanah longsor merusak sejumlah jembatan dan bangunan di sepanjang pantai Amurang. Peristiwa itu terjadi tepatnya di Desa Uran dan Desa Pidung di Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan di Sulawesi Utara. 266 orang dari 69 keluarga digusur.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menduga ambruknya jembatan, jalan boulevard, tembok penjaga pantai dan rumah penduduk dipicu oleh abrasi pantai.
Andra
Klik di sini untuk mendapatkan pengumuman berita terbaru dari Tempo di Google News
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi