Tempo.co, Jakarta – The G20 KTT di Bali diharapkan membawa manfaat bagi perekonomian dan infrastruktur.
Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, mengatakan KTT G20 memberikan manfaat 1,5-2 kali lebih banyak dibandingkan pertemuan tahunan IMF (Dana Moneter Internasional) Bank Dunia 2018 di Bali. .
“Salah satu dampak positif jelang acara adalah peningkatan okupansi kamar hotel di dalam dan di sekitar area acara,” kata konferensi pers online #G20updates di Jakarta, Sabtu, 29 Oktober 2019.
Menjelang acara puncak, okupansi hotel meningkat signifikan menjadi 45,96 persen. Ia berharap jumlah tersebut akan terus meningkat selama acara G20 di dalam dan sekitar Nusa Dua.
“Acara di Nusa Dua akan ramai pengunjung. Karena penutupan kawasan G20, pengunjung yang seharusnya menginap di Nusa Dua akan dialihkan ke destinasi lain seperti Ubud dan Sanur. Luapannya akan menguntungkan pariwisata. industri,” kata Aida Bagus.
Selain keuntungan ekonomi, Bali juga mendapat bonus infrastruktur. Pemerintah pusat disebut-sebut menghabiskan dana Rp 526,54 miliar untuk merehabilitasi Nusa Dua, Sanur, dan Ubud.
Destinasi di luar Nusa Dua yang diharapkan dapat menerima pengunjung selama KTT G20 antara lain Uluwatu, Desa Wisata Pengilipuran dan Ubud.
Dampak positif lain dari acara global ini adalah promosi reputasi Bali, karena wartawan dari 26 negara akan datang ke pulau itu untuk meliput Bali.
“Ini akan mengembalikan citra Bali sebagai destinasi wisata yang layak dan aman,” kata Ida Bagus.
Antara
Klik di sini untuk mendapatkan berita terbaru Tempo di Google News
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi