POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Berita Pariwisata Bali: Tidak Ada Turis di Bali?  Provinsi ini hanya menerima turis asing dalam dua bulan pembukaan kembali

Berita Pariwisata Bali: Tidak Ada Turis di Bali? Provinsi ini hanya menerima turis asing dalam dua bulan pembukaan kembali

Bali Ini benar-benar membuka kembali perbatasannya untuk turis asing hampir dua bulan lalu. Namun dalam dua bulan terakhir, baru dua turis asing yang tiba di Bali. Pantai-pantai yang dulu ramai kini sepi tanpa turis. Menurut laporan, pada bulan Oktober, hanya dua pengunjung asing yang tiba di Bali, yang memilukan. Pada Oktober 2019, provinsi Indonesia dibanjiri setengah juta turis!

Namun kini dengan varian ew Omicron, peluang wisatawan kembali ke Bali semakin menipis. Tindakan karantina pulau itu juga membuat turis menjauh. Jika pembatasan saat ini menjaga virus tetap terkendali, pemerintah Indonesia dapat melonggarkan pembatasan lebih lanjut untuk memungkinkan sektor pariwisata pulih.

Pemerintah telah membuat memasuki Bali tugas besar bagi pengunjung. Turis asing perlu mengajukan visa terlebih dahulu yang membutuhkan sponsor lokal, kemudian harus memiliki asuransi kesehatan internasional. Tak hanya itu, karantina 10 hari juga wajib dilakukan.

Sementara ada beberapa tempat seperti Thailand Phuket Dan Phu Quoc di Vietnam mengizinkan pelancong yang divaksinasi penuh untuk masuk tanpa izin karantina, dan Bali mempersulit dengan banyak prosedur dan batasan.

Maklum, Indonesia khawatir akan wabah virus lagi di tengah kedatangan spesies baru. Negara tersebut mengalami wabah terparah setelah libur Idul Fitri di pertengahan tahun, yang menewaskan lebih dari 140.000 orang.

Ini mungkin alasan mengapa Bali berjuang untuk membawa kembali wisatawan. Hotel dan restoran di daerah tersebut menggantungkan harapan mereka pada pertemuan G20 mendatang, yang dapat membawa lebih banyak pengunjung ke provinsi tersebut.

READ  Anonim: Kelompok peretas yang mendeklarasikan perang elektronik terhadap Rusia | Ukraina