Jakarta, IndonesiaDan 5 Januari 2022 /PRNewswire/ – Belakangan ini, NFT menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan, terutama para aktivis dan seniman Blockchain, khususnya seniman digital dan pakar seni. NFT tampaknya menjadi kabar baik bagi artis, gamer, pembuat konten, dan banyak lagi. Pasalnya, NFT diciptakan untuk mengurangi peran pihak ketiga, agar seniman bisa memperoleh hak milik sendiri dan tanpa takut karyanya dijiplak atau diakui pihak lain. Untuk saat ini, hype dan minat di pasar NFT terus berkembang dengan baik, terbukti dari data Reuters yang menunjukkan bahwa volume penjualan NFT masih jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal kedua tahun 2021 pada 1,3 miliar dolar untuk mencapai 10,7 miliar dolar pada kuartal ketiga tahun 2021.
NFT telah ada sejak tahun 2014 dengan sebuah proyek bernama Quantum, kemudian cryptopunks dan cryptokitties pada tahun 2017. NFT telah menjadi topik pembicaraan hangat setelah seorang seniman digital bernama Michael Winkelman, atau yang lebih dikenal dengan Beeple, berhasil menjual karyanya yang berjudul “Every Day: The First 5,000 Days” seharga $69,4 juta. Apalagi sejak berita itu Jack Dorsey, CEO Twitter, menjual tweet pertamanya yang bertuliskan “hanya pengaturan twttr saya” dalam format NFT dan dapat menjualnya seharga 2,5 juta dolar Atau setara dengan Rp. 35 miliar. Token NFT adalah salinan digital dari aset nyata (objek digital) yang kemudian dalam bentuk aset digital. NFT adalah aset yang unik karena tidak dapat dipertukarkan seperti real estate, seni digital (karya seni) dan koleksi di dunia yang langka dan unik itulah sebabnya NFT disebut sebagai aset yang menarik. Singkatnya, NFT adalah teknologi enkripsi dalam bentuk sertifikat digital yang ditujukan kepada mereka yang memiliki lukisan, foto, video, game, dan karya seni virtual lainnya. Aset digital NFT akan didaftarkan di Blockchain. Ketika NFT berhasil dienkripsi di Blockchain, itu tidak akan dapat diduplikasi atau disalin lagi.
di sebuah IndonesiaKebisingan NFT menjadi semakin viral karena dicintai oleh para pemain dan penikmat. Ribuan karya seni digital karya seniman digital Indonesia telah banyak diperdagangkan di platform NFT seperti OpenSea, Mintable, Kolaktibel, Paras.id dan platform lainnya. Saat ini, aset digital yang dikodekan sebagai NFT sebagian besar terbatas pada karya seni digital, real estat, dan game. Namun, di masa depan, ada kemungkinan perbedaan lain tumbuh. NFT yang implementasinya berbasis teknologi Blockchain, bukan berarti tanpa hambatan. Teknologi Blockchain sendiri masih menjadi topik yang tabu di Indonesia Karena tidak semua masyarakat Indonesia mengenal teknologi Blockchain. Ini harus menjadi pemberitahuan kepada instansi terkait, belum lagi peran pemerintah yang harus mendorong literasi dan pengetahuan Blockchain bagi masyarakat Indonesia agar kita tidak ketinggalan dan menjadi penonton di negara kita karena NFT akan menjadi peluang baru. Kolaktibel, anggota Asosiasi Blockchain Indonesia, memberikan pandangannya tentang potensi NFT di Indonesia. Menurut Rhein Mahatama sebagai salah satu pendiri Kolaktibel, “NFT memungkinkan pengenalan model bisnis yang membuka pasar baru, sehingga meningkatkan penciptaan peluang bisnis baru. Barang atau konten digital yang sebelumnya rendah atau tidak berharga nilainya sekarang dapat diperoleh karena sifat kelangkaan yang dapat membuktikannya di blockchain.” Dia berkata.
Mengutip mediaindonesia.com, “Tren global NFT saat ini agak menurun karena beberapa faktor, salah satunya adalah nilai Ethereum yang sangat fluktuatif.” Namun, hal ini diperkirakan hanya berlangsung dalam waktu singkat dan pada tahun 2022 akan meningkat lagi karena semakin banyak artis digital yang mulai serius dengan NFT. Kasus ini berbeda dengan Indonesia, saat ini tren NFT di Indonesia Puncaknya karena munculnya seniman digital yang mulai memasuki pasar NFT. Semakin banyak seniman dan pakar seni Indonesia Mereka mulai memahami dan melek NFT. Dan munculnya beberapa komunitas NFT di Indonesia yang anggotanya mencapai ribuan bahkan puluhan ribu jika dilihat dari akun media sosial komunitas tersebut. Ketua ABI Asih Karnengsih mengutip, “Literasi terkait implementasi dan manfaat teknologi blockchain yang dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi di Indonesia. Indonesia Dicari, misalnya NFT yang dapat membantu artis dalam Indonesia Dapatkan pengakuan dan penghargaan.”
SUMBER Asosiasi Blockchain Indonesia
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia