TEMPO.CO, Jakarta – Baja Krakatau Dan Perusahaan Besi dan Baja Bohang Korea Selatan – atau Bosco – akan menghadapi investasi baru senilai $3,7 miliar atau Rp53 triliun tahun depan. Ketua Silmi Kareem mengatakan tujuan investasi itu untuk mengejar target produksi klaster baja.
“Batu baja [with a capacity of] Hingga 10 juta ton [per year] Silmi mengatakan akan direalisasikan pada 2022 dalam video dari saluran YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa, 21 September.
Hot Roll Coin (HRC) telah menginvestasikan US$700 juta untuk meningkatkan produktivitas turunan dan US$3 miliar untuk menambah fasilitas produksi baja di sisi hulu.
Dalam lima tahun sejak 2014, konsumsi baja per kapita di Indonesia secara konsisten meningkat dari 50 kilogram per tahun menjadi 71 kilogram atau 40 persen, kata Silmi.
Sebagai langkah untuk meningkatkan produktivitas, Krakatau Steel telah menyelesaikan pembangunan pabrik Hot Strip Mill 2 (HSM 2). Pabrik yang berlokasi di Silicon Valley itu dibangun dengan investasi US$ 521 juta, akan beroperasi pada 2021 dengan kapasitas produksi 1,5 juta ton HRC.
Melangkah: Pertumbuhan Ekspor Krakatau Steel Iying 20,77 Persen Pada 2021
Francesca Christie Rosanna
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi