TEMPO.CODan Jakarta – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumumkan pada hari Jumat, 25 Juni bahwa pemerintah Indonesia dan Korea Selatan telah sepakat untuk menjalin kerja sama kesehatan dalam pengembangan vaksin Covid-19 dan alat diagnostik medis.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong yang tiba di Jakarta, Jumat, menyetujui Rencana Aksi (POA) implementasi Kemitraan Strategis 2021-2025 beserta Nota Kesepahaman Kerja Sama Trilateral.
Di tengah masa sulit pandemi Covid-19, Republik Korea Selatan menjadi salah satu negara yang melibatkan Indonesia dalam bidang kesehatan. Dalam keterangan tertulisnya usai pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Chung Eui-yong di Jakarta, Retno mengatakan beberapa kerja sama tersebut antara lain pengadaan PPD, alat diagnostik medis dan obat-obatan.
Menteri mengatakan proyek kemitraan vaksin antara Kalbe Farma Indonesia dan Genexine Korea Selatan akan menjadi tuan rumah uji klinis kedua dan ketiga di Jakarta dan Jawa Tengah pada pertengahan tahun ini. Vaksin ini diharapkan akan tersedia pada akhir tahun 2021.
Sebelum pertemuan ini, Babinas Indonesia dan Korea International Cooperation Agency (KOICA) juga menandatangani Nota Kesepahaman Program Komprehensif Respons Covid-19 senilai US$4 juta (Rupiah India 57,7 miliar) yang bertujuan untuk mendukung sejumlah mitigasi sosial dan ekonomi. dari pandemi. perangkat lunak.
Baca: Luhut Panjitan Kunjungi Korea Selatan untuk Investasi Masa Depan
Eka Yoda Saputra
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian