Tempo.co, Jakarta – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengumumkan para PNS yang dimutasi tersebut dijadwalkan bekerja di Ibu Kota Baru Nusantara (IKN) pada Oktober 2024.
Erwan Agus Purwanto, Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas dan Pengawasan Instrumental Kementerian, mengatakan perpindahan PNS ke ibu kota baru merupakan perpindahan ke pemerintahan baru.
“Saat presiden terpilih dan wakil presiden dilantik, Oktober nanti, PNS sudah ada di sana,” ujarnya, Rabu.
Purwando mencatat, pemerintah masih melakukan pembahasan mengenai tunjangan khusus PNS yang dipindahkan ke Nusantara dengan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara.
“Tunjangan khusus PNS angkatan pertama yang berangkat ke Nusantara akan diumumkan kemudian,” ujarnya.
Ia menyebutkan, perencanaan mutasi pegawai pemerintah bersifat dinamis mengingat kondisi lapangan. Untuk itu, apabila target tersebut masih belum tercapai maka akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas mengatakan, jumlah PNS yang dipindahkan ke ibu kota baru Nusantara pada gelombang pertama sebanyak 6.000 orang, revisi dari sebelumnya 11.916 orang.
“Total awalnya akan direlokasi sebanyak 11.916 orang. Namun karena bangunan di sana hanya siap menampung 6.000 orang, maka akan direlokasi terlebih dahulu sebanyak 6.000 orang,” kata Menkeu di Semarang, Jawa Tengah. , pada Selasa (20 Februari).
Saat ini Nusantara memiliki 47 tower yang salah satunya menampung 60 rumah PNS, TNI, Polri, dan Eselon I.
Antara
Pilihan Editor: Pengamat politik menilai mungkin saja Prabowo punya kebijakan berbeda dengan Jokowi
klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Kalbar gelar rapat penanganan karhutla
URTF menyediakan $2 juta untuk Proyek Ketahanan Iklim Nusantara
Menteri Pariwisata Sandhyaka Uno memberikan update mengenai proyek LRT Bali