POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Bali harus menemukan cara untuk menyeimbangkan pariwisata massal, kata pejabat tinggi

Bali harus menemukan cara untuk menyeimbangkan pariwisata massal, kata pejabat tinggi

Bagikan artikelnya

Merupakan fakta yang diakui secara luas bahwa Bali saat ini memperumit hubungannya dengan pariwisata.

Pulau ini berupaya untuk mendefinisikan kembali model pariwisatanya dan bergerak menuju kualitas pariwisata yang lebih berkelanjutan dan menghormati budaya.

Bali harus menemukan cara untuk menyeimbangkan pariwisata massal, kata pejabat tinggi

Menyeimbangkan pariwisata massal adalah inti dari Bali sebenarnya.

Hal itulah yang dibicarakan juru bicara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia kepada pers awal pekan ini.

Nia Nissaya, pegawai negeri sipil Kementerian, mengadakan konferensi pers Jakarta pada hari Senin19 Februari.

@improve.lifestyle_ 5 Tempat Wisata Terbaik di Bali Indonesia! 🇲🇾 #Bepergian #target #2023 #Liburan #Kehidupan #kesehatan #Poli #Indonesia #Turis ♬ Sangat Bahagia – Lux-Inspira

Nizkaya telah blak-blakan mengenai kebutuhan Bali untuk menemukan keseimbangan dalam industri pariwisata massal, terutama ketika insiden orang asing berperilaku buruk dan keluhan orang asing tentang pengalaman mereka di pulau tersebut tidak sesuai standar telah meningkat selama setahun terakhir. harapan.

Niscaya mengatakan, “Kalau bicara massal pariwisata, tantangannya adalah bagaimana cara terbaik mengelolanya? Bagaimana kita mengelola dan mengatur jumlah pengunjung karena setiap tempat pasti ada kapasitasnya.

@marinecrouz 🥴 #cretyaubud #Kritya #Poli #Bepergian #traveltiktok #InstavsRealitas ♬ Suara Asli – Matthew Rincon

Lanjutnya, “Jadi massa tidak selalu buruk, tapi perlu dikelola dengan baik. Misalnya, dalam sebuah target, itu [the maximum capacity] Anda bisa…tetapi jumlahnya hanya sebanyak itu di tempat tertentu pada waktu tertentu [tourists]. Jadi, menurut saya, tantangan dari pariwisata massal adalah bagaimana menyeimbangkan daya dukung dan mengelolanya.

Ketika ditanya apakah Bali 'terlalu penuh', Niskaia tidak setuju atau tidak setuju, namun menyatakan bahwa provinsi tersebut berisiko menjadi korban keberhasilannya sendiri jika keseimbangan tidak segera ditemukan.

Ia berkata, “Banyak orang yang mengeluhkan kemacetan lalu lintas. Ya, ini saatnya mengelola infrastruktur. Dan kita mungkin perlu menyeimbangkan antara Bali Utara dan Selatan.

@sipriyanus02 #Keong Angkutan#di dalam ♬ Sura Asli – Sibri

Nichaya melanjutkan, “Meski begitu [destinations] Ada banyak orang di utara dan barat, jadi tantangan kita adalah menjadi lebih agresif [with promotions] atau memberikan informasi atau iklan yang konsisten tentang tempat-tempat di kawasan yang tidak padat sehingga terjadi pergerakan.”

READ  Menteri Pariwisata Sandhyaka Uno koordinasikan penegakan Pasal 424 KUHP dengan kepolisian

Katanya, “Itu cara pengelolaannya sesuai daya dukung. Saya harap ini menjadi perhatian.”

Seorang wanita di air terjun di Pali UtaraSeorang wanita di air terjun di Pali Utara

Survei perencanaan tata ruang yang serius terhadap resor-resor kelas atas di Bali harus dilakukan untuk memastikan bahwa semua pembangunan dilakukan sesuai dengan hukum, senada dengan laporan mantan Wakil Gubernur Bali, Gag Ace, Niskaya. Hal ini juga untuk kepentingan masyarakat lokal dan wisatawan.

Niskaya mengatakan para pengembang di wilayah Kongo khususnya perlu memastikan bahwa mereka beroperasi secara maksimal.

Dia berkata, “Tentu saja [permits and licenses]. Tapi intinya perencanaan itu penting untuk memperhitungkan dampak lingkungan. Harus ada dampak sosio-ekonomi terhadap lingkungan. Ada rencana induk pariwisata daerah.

Desa BenglipuranDesa Benglipuran

Kok Ace mengatakan kepada wartawan minggu ini bahwa wisatawan dan pengembang lebih tertarik pada desain modern daripada membangun hotel dan resor yang sejalan dengan prinsip arsitektur dan budaya tradisional Bali.

Dia juga ingin melihat izin mendirikan bangunan dikeluarkan sesuai dengan hukum.

Kok ace, banyak pembangunan yang merambah batas desa, dan bertentangan dengan norma kekerabatan.

Hal ini sangat penting terutama bagi orang asing yang ingin membangun properti di Bali atau membeli properti yang sudah ada di Bali.

Pemandangan Udara Bali-Villa-Kolam Renang dan TamanPemandangan Udara Bali-Villa-Kolam Renang dan Taman

Kak Ace berkata, 'Mengapa mereka tidak melakukan protes padahal mereka mengatakan telah melewati izin yang melanggar norma lingkungan? [of proof]?”

Dia ingin survei besar-besaran diselesaikan untuk memastikan pembangunan hotel, apartemen, dan vila baru disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan.