POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Pemerintah memperkirakan perekonomian yang optimis akan mencatat pertumbuhan positif pada tahun depan

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Pemerintah memperkirakan perekonomian yang optimis akan mencatat pertumbuhan positif pada tahun depan

Presiden Jokowi, Ketua Puan Maharani, dan Ketua DPRD Provinsi A. A. Laniala Mahmud Mataliti, di Gedung Nusantara DPRD/DPR/DPR, Jakarta, Jumat (16 Agustus). (Tangkapan layar dari YouTube)

Pemerintah optimistis perekonomian Indonesia akan terus meraih pertumbuhan positif melalui peningkatan pendapatan negara dari berbagai sektor.

“Penerimaan negara pada tahun 2025 diharapkan mencapai Rp 2.996,9 triliun,” kata Presiden Joko “Jokowi” Widodo saat menyampaikan keterangan pemerintah mengenai Rancangan Undang-Undang APBN Tahun Anggaran 2025 dan Nota Fiskalnya di hadapan Rapat Paripurna DPR. Jakarta, Jumat (16/8), terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar 2.490,9 triliun rupiah dan PNBP sebesar 505,4 triliun rupiah, dengan tetap menjaga iklim investasi dan kelestarian lingkungan hidup serta akses terhadap pelayanan publik.”

Presiden juga menegaskan komitmennya untuk terus melaksanakan reformasi perpajakan dengan memperluas basis pajak, meningkatkan kepatuhan wajib pajak, meningkatkan tata kelola dan administrasi perpajakan, serta memberikan insentif perpajakan yang tepat sasaran dan disengaja.

Ia menambahkan, “Langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan penerimaan negara bukan pajak terus kami lakukan dengan memanfaatkan teknologi dalam perencanaan dan pelaporan, penguatan tata kelola dan pengawasan, perbaikan pengelolaan aset negara dan sumber daya alam, serta mendorong inovasi di bidang jasa.”

Presiden mengatakan defisit anggaran pada tahun 2025 ditargetkan mencapai 2,53 persen PDB atau Rp616,2 triliun dengan memanfaatkan sumber pembiayaan yang bijaksana dan aman.

Presiden mengatakan, pemerintah terus meningkatkan efektivitas pembiayaan investasi dan mendorong kebijakan pembiayaan inovatif melalui skema kemitraan publik-swasta, termasuk dengan memperkuat Otoritas Investasi Indonesia dan Special Mission Corporation, serta meningkatkan akses pembiayaan bagi masyarakat berpendapatan rendah. pendapatan masyarakat dan usaha kecil, menengah, dan sangat kecil.

Kepala Negara juga berharap agar tingkat lapangan kerja terbuka tetap berada pada level 4,5-5 persen pada tahun depan dan angka kemiskinan dapat diturunkan menjadi 7-8 persen, serta rasio Gini dapat dipertahankan pada kisaran tersebut. sebesar 0,379-0,382, dan indeks sumber daya manusia berada pada angka 0,56. Sementara nilai tukar petani diperkirakan membaik pada kisaran 115-120, sedangkan nilai tukar nelayan tetap pada kisaran 105-108.

READ  India dan india memperkuat hubungan ekonomi melalui usaha patungan

“Kami berharap pembahasan RUU APBN Tahun 2025 dapat dilaksanakan secara konstruktif untuk mewujudkan Indonesia Maju, Adil, dan Sejahtera sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045,” kata Presiden Jokowi. (TGH/ABD) (GWH/EP)