(Foto: Departemen Luar Negeri / USAID / Yehezkiel Tumewu)
Jakarta – Pada tanggal 25 Januari, Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), bersama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta Program Pembangunan Nasional, mempertemukan mitra masyarakat sipil dari 32 kabupaten di enam provinsi di Indonesia. Rayakan keberhasilan inisiatif dukungan masyarakat sipil USAID-MADANI.
Sejak tahun 2019, USAID-MADANI telah mendukung organisasi masyarakat sipil (CSO) Indonesia di provinsi Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat. Kegiatan ini memperkuat tata kelola dan keberlanjutan oleh OMS, membantu mendorong akuntabilitas pemerintah dan toleransi komunal.
“Melalui USAID, Amerika Serikat mendukung upaya Indonesia menuju pemerintahan yang akuntabel, transparan, dan inklusif,” kata Erin Nicholson, wakil direktur misi USAID Indonesia. “Saya bangga dapat bekerja sama untuk memperkuat peran penting organisasi masyarakat sipil di Indonesia untuk membangun demokrasi yang sehat, beragam, adil, saling menghormati dan toleran.”
Melalui program inovatif ini, USAID memfasilitasi kemitraan yang lebih kuat antara pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, dan mitra lainnya, mengembangkan hubungan, jaringan, dan sistem yang memungkinkan tata kelola yang kolaboratif dan partisipatif.
“Madani sejalan dengan kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam memperkuat akuntabilitas pemerintah dan keberagaman sosial melalui peningkatan kualitas dan kapasitas organisasi masyarakat sipil. Lima tahun berjalan, Madani telah mampu mengembangkan mitra OMS di 32 kabupaten sebagai pemangku kepentingan utama dalam pembangunan daerah dan salah satu pilar utama demokrasi selain sektor publik dan swasta dalam mendukung kolaborasi tata kelola yang baik. wilayah,'' kata Hunter Chidumorang, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja Sama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Keberhasilan USAID mencakup inisiatif-inisiatif baru yang dipimpin oleh masyarakat serta kebijakan dan praktik yang didukung oleh masyarakat yang diadopsi oleh pemerintah daerah. Selama program berlangsung, mitra CSO USAID menandatangani 115 kontrak dengan pemerintah daerah, organisasi swasta, dan lembaga filantropi senilai lebih dari $1,2 juta untuk menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan dasar yang lebih baik.
Misalnya saja di bidang kesehatan, USAID mengembangkan kapasitas CSO dan kemudian bekerja sama dengan pusat kesehatan primer (puskesmas) untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Perbaikan yang dilakukan mencakup penambahan jam layanan dan memastikan bahwa pusat kesehatan mempunyai staf yang cukup ketika buka. Upaya-upaya ini telah meningkatkan kualitas layanan di 81 Buskasmas di 15 kabupaten dan meningkatkan layanan yang diberikan kepada hampir 12.000 wanita hamil dan pasien lain selama masa operasi.
USAID akan terus mendukung upaya OMS Indonesia dalam mengadvokasi layanan publik yang efektif bagi masyarakat Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi http://indonesia.usaid.gov/ Atau hubungi Spesialis Komunikasi USAID Swinney Andina di +62 (21) 5083-1000 atau [email protected].
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Kalbar gelar rapat penanganan karhutla
URTF menyediakan $2 juta untuk Proyek Ketahanan Iklim Nusantara
Menteri Pariwisata Sandhyaka Uno memberikan update mengenai proyek LRT Bali