KUALA LUMPUR, 18 Des – Perusahaan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Malaysia (Matrade) akan mempelopori inisiatif yang bertujuan untuk mempromosikan konstruksi dan industri terkait melalui Misi Percepatan Ekspor (EAM) ke Indonesia yang dijadwalkan pada 18-21 Desember 2023.
Periklanan
Periklanan
Dalam keterangannya hari ini, delegasi Malaysia tahun ini terdiri dari perwakilan Matrade, Kementerian Kerja Raya (KKR), Invest Selangor, 24 perusahaan dan departemen pemerintah lainnya.
Metrade mengatakan delegasi Malaysia akan memberikan layanan di sektor-sektor seperti konstruksi, arsitektur, proyek properti, teknik, elektronik, dan infrastruktur.
Misi empat hari ini akan mengadakan beberapa rangkaian acara dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Otorita Ibu Kota Nusantara, Dinas Penanaman Model Tan Pelayanan Terpadu Satu Bintu Kalimantan Utara, Batan Bengusahan Kawasan Bertakan Pepas Tan Pelabuhan Pepas. , Nusantara Global, Himbunan Bengusaha Muda Indonesia.
Matrade juga akan menyelenggarakan berbagai presentasi, sesi pitching, dan pertemuan bisnis yang telah diatur sebelumnya dengan mitra potensial untuk mempromosikan dan mempromosikan konstruksi Malaysia dan layanan terkait ke Indonesia, katanya.
Industri konstruksi Indonesia diperkirakan mencapai 333 triliun rupiah (IDR) pada tahun 2023, kata Deputy CEO Sharimahtan Matt Saleh.
“Ini mencakup 47 persen di sektor sipil dan 53 persen di sektor bangunan,” katanya.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan investasi di sektor infrastruktur. Matrade telah menyelenggarakan acara dan program unggulan yang didedikasikan untuk mempercepat ekspor produk dan jasa Malaysia ke Indonesia.
“Inisiatif berkelanjutan ini menggarisbawahi komitmen Matrade untuk membantu perusahaan-perusahaan Malaysia dalam mendapatkan peluang bisnis potensial melalui kemitraan strategis atau usaha patungan.
“Inisiatif ini akan fokus pada peluang pertumbuhan yang ditawarkan oleh Nusantara di Kalimantan, ibu kota baru Indonesia,” katanya.
Total ekspor jasa konstruksi Malaysia mencapai RM6,1 miliar dan impor sebesar RM4,8 miliar, dibandingkan total ekspor jasa sebesar RM140,3 miliar pada tahun 2022.
Sektor konstruksi Malaysia kuat karena kemampuan perusahaan-perusahaannya dalam melaksanakan proyek-proyek yang mencakup pembangunan gedung, jalan raya dan jalan raya, kereta api, jembatan dan bandara, pengolahan air dan pembangkit listrik; Fabrikasi struktur baja dan proyek pengembangan campuran termasuk rumah, hotel, tempat tinggal rekreasi dan mewah, pemeliharaan gedung, menara bertingkat tinggi. – Bernama
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi