POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Anggota DPR Minta BPK Audit LRT Japotebek

Tempo.co, Jakarta – Light Rail Transit (LRT) Japotebek saat ini tengah diperiksa karena beberapa permasalahan, antara lain rel yang aus dan korsleting akibat serbuk besi. Permasalahan ini memaksa penumpang untuk menunggu lebih lama di stasiun, melakukan bail out terhadap LRT Jabodebek, dan memilih angkutan umum lainnya.

Menanggapi berbagai permasalahan tersebut, Anggota Komisi III DPR V Suryati Jaya Poornama mengatakan perlu dilakukan beberapa langkah untuk mengetahui akar permasalahannya.

“Kami menuntut BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) mengaudit LRT Japotebek,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Kamis, 16 November.

Suryadi menambahkan, sebaiknya audit ini dilakukan bekerjasama dengan para ahli perkeretaapian seperti akademisi, profesional, dan masyarakat umum agar audit tidak keluar dari aspek teknis. “Seperti yang dilakukan sebelumnya pada masa BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) mengaudit impor KRL,” ujarnya.

Waktu tunggu LRT Jabopedek saat ini adalah 30 menit pada jam sibuk dan 1 jam pada jam normal, berbeda dengan waktu tunggu pada awal pengoperasiannya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumathi dalam rapat dengan Komisi V DPR pada 7 November menjelaskan, penyebab lamanya pengerjaan adalah karena roda 18 gerbong Kereta LRT Japotebek sudah aus. Situasi ini mengakibatkan berkurangnya operasional kereta api.

Menteri menargetkan pembangunan LRT Japotebek rampung pada Desember mendatang. Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan harus mendalami penyebab ausnya roda LRT Japotebek tersebut, kata Suryadi.

Sedangkan analisis populer yang muncul di kalangan masyarakat umum, Peraturan Menteri Perhubungan Tahun 2012 No. Pelanggaran peraturan teknis mengenai standar lebar rel yang diatur dalam 60 mungkin terjadi.

“Mengingat perlunya penghentian operasional 18 gerbong untuk perbaikan roda yang aus dan 8 gerbong sedang beroperasi, kami merekomendasikan penghentian sementara pengoperasian LRT Jabodebek,” ujarnya.

READ  Demokrasi Indonesia membutuhkan Nahlat al-Ulama yang moderat

Dia yakin perlunya menghentikan seluruh operasi ini sampai proses audit dan perbaikan selesai. “Untuk menjamin keselamatan dan keamanan seluruh penumpang,” tutupnya.

Dephara Thanya Paramita

Seleksi Guru: LRT Jabodebek kembali berhenti di Jakarta Selatan hari ini

klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News