POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pertumbuhan Nusantara di tengah tindakan cepat dan tahun politik Jokowi

Pertumbuhan Nusantara di tengah tindakan cepat dan tahun politik Jokowi

Untuk menarik partisipasi sektor swasta dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia, Nusantara, Kalimantan Timur, pemerintah perlu menunjukkan keseriusan dan menghilangkan keraguan investor terhadap stabilitas politik menjelang pemilu 2024.

Karena Jakarta tidak mampu menanggung beban kemacetan lalu lintas, banjir, dan polusi berat, Nusantara dipersiapkan sebagai ibu kota masa depan yang akan menjadi tonggak pemerataan pembangunan.

Dengan kebutuhan investasi yang diperkirakan mencapai Rp466 triliun (sekitar US$29,69 miliar), ibu kota baru ditargetkan menjadi kota hutan, kota pintar, kota modern, dan kota ramah lingkungan.

Nusantara membutuhkan waktu 15-20 tahun untuk berkembang. Oleh karena itu, kesinambungan kebijakan diperlukan untuk pembangunan dari sudut pandang ekonomi, politik dan hukum meskipun ada perubahan dalam pemerintahan.

Modal baru tidak hanya menyangkut masalah ekonomi dan sosial, tetapi juga mempunyai implikasi politik dan hukum, proyek berskala besar ini merupakan penggunaan sumber daya negara yang sangat besar.

Pemerintah berencana 20 persen anggaran pembangunan Nusantara akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sedangkan 80 persen sisanya akan disalurkan antara lain melalui kemitraan publik-swasta atau pendanaan penuh dari sektor swasta.

Mengingat pentingnya peran swasta dalam pembangunan Nusantara, pemerintah menyadari perlunya bergerak cepat untuk menyediakan infrastruktur dasar dan dasar untuk mendukung pembangunan.

Dalam rapat kerjanya di Nusantara pada akhir September 2023, Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama pembangunan dua hotel milik swasta, satu rumah sakit, dan satu pusat latihan sepak bola milik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Ia juga meninjau kemajuan pekerjaan pembangunan Kantor Presiden.

Selanjutnya pada 1-3 November 2023, ia kembali ke Nusantara untuk meletakkan batu pertama pembangunan Bandara Ibu Kota Nusantara, dua rumah sakit investor swasta, satu hotel, satu komplek apartemen, satu pusat perbelanjaan, satu sekolah internasional, dan satu gedung sekolah internasional. sebuah kantor tenaga kerja. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS Ketenagakerjaan), kantor Bank Indonesia, pembangkit listrik tenaga surya 50 MW dan revitalisasi sekolah dasar negeri.

READ  Kementerian mempromosikan empat start-up domestik di Hannover Messe: Resmi

Sejauh ini pengerjaan konstruksi dari Balikpapan hingga Nusantara sudah mencapai 55 persen.

Pembangunan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan dipercepat untuk menjawab kekhawatiran masyarakat dan investor terhadap Nusantara. Dengan dibangunnya fasilitas umum tersebut, pegawai pemerintah dan masyarakat sipil dapat leluasa berpindah dan tinggal di ibu kota baru.

Pemerintah sedang merintis pembangunan pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 50 MW yang mampu menghasilkan energi hijau sebesar 93 GWh per tahun dan mengurangi emisi CO2 sebesar 104 ribu ton per tahun.

Untuk mengakses Nusantara, pemerintah masih mempercepat pembangunan tol Balikpapan-Nusantara yang mampu mempersingkat waktu tempuh dari 2,5 jam menjadi 45 menit pada Oktober 2023.

Pemerintah menargetkan pembangunan Bandara Ibu Kota Nusantara selesai pada Desember 2024. Waktu tempuh dari bandara menuju kawasan utama pemerintahan Nusaantara hanya 18 menit.

Seiring keseriusan pemerintah dalam pembukaan ibu kota baru, berbagai pekerjaan peletakan pondasi konstruksi pun dilakukan. Dengan intensitas tersebut, diharapkan pihak swasta dan dunia usaha segera berpartisipasi dalam pembangunan.

Pemerintah juga memastikan fasilitas infrastruktur dasar seperti listrik, air, dan perumahan tersedia bagi pegawai pemerintah. Hingga Desember 2023, investasi senilai Rp45 triliun (sekitar US$2,86 miliar) akan siap diterapkan di Nusantara.

Berita terkait: Pembangunan Nusantara untuk menjadikan Indonesia negara maju: OIKN

Jawaban atas keraguan
Sektor swasta dan dunia usaha tentunya berharap pertumbuhan Nusantara dapat bertahan di tengah gejolak politik menjelang pemilu 2024.

Untuk meyakinkan para pelaku usaha, perlu adanya paparan dan komitmen yang kuat dari kalangan elit politik, serta persepsi yang tegas terhadap kemajuan pembangunan Nusantara sebelum pergantian pemerintahan pada Oktober 2024.

Anne Patricia Sudando, wakil presiden Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Azminto), menyatakan kesediaannya untuk terlibat dalam pembangunan Nusantara meskipun ada kekhawatiran mengenai ketidakpastian politik dan risiko hukum. Ada ketakutan berbuat salah dan diselidiki oleh aparat penegak hukum.

READ  Kapolri: 97 orang diadili dalam kasus pembunuhan Brigadir J

Untuk itu, dia menekankan agar pemerintah berhati-hati dalam membina Nusantara. Aspek hukum juga dipandang perlu agar pertumbuhan Nusantara tidak terakselerasi secara kebetulan.

Meski demikian, Presiden Jokowi menjawab kekhawatiran investor terkait faktor pemilu.

Menurut Jokowi, bangsa Indonesia sudah matang dalam demokrasi. Pengalaman penyelenggaraan pemilu langsung pada tahun 2009, 2014, dan 2019 menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjaga perdamaian dan keharmonisan dalam proses demokrasi.

Ia juga menilai Nusantara memiliki legitimasi politik yang kuat. Percepatan pembangunan Nusantara berdasarkan UU Nusantara Nomor 3 Tahun 2022 yang didukung oleh 93 persen anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Jokowi berharap undang-undang tersebut dapat memberikan jaminan politik dan hukum kepada investor yang ingin berpartisipasi dalam penciptaan ibu kota baru.

Presiden menghimbau para pelaku usaha untuk ikut menjaga stabilitas dan berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan publik terkait pemilu. Ia mendorong mereka untuk memanfaatkan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan Nusantara.

Presiden Jokowi menegaskan, percepatan pembangunan Nusantara tidak dilakukan secara kebetulan.

Disebutkannya, pembangunan Nusantara secara keseluruhan akan selesai dalam 15-20 tahun. Kecepatannya tergantung pada partisipasi sektor swasta dan dunia usaha.

Kemajuan pembangunan pemerintah yang pesat diharapkan dapat mendorong komitmen pihak swasta untuk bersama-sama mempercepat pembangunan Nusantara sebagai kota masa depan bagi generasi mendatang, yang hanya dapat dicapai melalui upaya bersama yang intensif.

Berita terkait: Sekitar 13 agen PBB mendukung pembangunan ibu kota baru Nusantara: OIKN

Berita terkait: Prioritas penanaman modal dalam negeri untuk pengembangan kawasan Nusantara: Pemerintah