POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Meningkatkan produktivitas penting untuk pertumbuhan pertanian: Kementerian

Meningkatkan produktivitas penting untuk pertumbuhan pertanian: Kementerian

Ini bertujuan untuk memberi makan 280 juta warga Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan ekspor.

Padang, Sumatera Barat (Antara) – Peningkatan produktivitas merupakan kunci sukses pembangunan pertanian, kata Teddy Narsyamsi, Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan Tenaga Kerja Pertanian (PPBSDMP) Kementerian Pertanian.

“Menyehatkan 280 juta penduduk Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan ekspor,” ujarnya dalam acara “Sukses Temu Petani dan Penyuluh”, Selasa.

Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari Pekan Nasional Tani dan Nelayan Indonesia XVI yang akan diperingati mulai tanggal 10 hingga 15 Juni 2023 di Batang, Sumatera Barat.

Keswadayaan pangan dapat dicapai kembali melalui kerja sama dan koordinasi berbagai pihak, kata Narsyamsi. Pemerintah, peneliti, penyuluh dan petani harus berperan dalam hal ini.

“Sejarah telah membuktikan bahwa kolaborasi yang baik antara peneliti yang menciptakan inovasi teknologi, penyuluh yang memberikan (informasi) dan petani yang menerapkan (inovasi) dapat meningkatkan produktivitas pertanian,” ujarnya.

Dia bercerita, sejak 1970 hingga 1984, Indonesia mampu mempertahankan swasembada pangan. Saat itu, pemerintah tengah menggarap berbagai proyek strategis di bidang pertanian, salah satunya adalah Skema Bimbingan Massa.

“Bahkan pada tahun 1984 produksi beras kita mencapai 4,8 ton sampai 4,9 ton per hektar hampir 5 ton yang menjadikan Indonesia sebagai importir beras terbesar dunia mampu berswasembada pangan,” tegasnya.

Dia meminta seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian.

Sementara itu, Muhammad Amin, Kepala Balai Pelatihan Pertanian BPPSDMP, mengatakan acara Selasa bertujuan untuk memotivasi peserta, menginspirasi prestasi dan membuka pikiran petani, nelayan, dan penyuluh.

Acara tersebut dihadiri oleh 1.000 orang yang terdiri dari 600 penyuluh dan 400 petani serta pengurus Gabungan Nelayan dan Tani Andalan (KTNA).

READ  Ekonomi top dunia telah didesak untuk bersiap menghadapi epidemi berikutnya - pembaruan terbaru

Berita terkait: Animo masyarakat terhadap produk pertanian organik tumbuh: BRIN
Berita terkait: Kemendesa, IFAD meninjau proyek TEKAD di Indonesia bagian timur
Berita terkait: Pemerintah berupaya menggenjot produksi pertanian: Menteri

Diterjemahkan oleh: Maiko Elfisha, Raga Adji
Editor: Aziz Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2023