Tempo.co, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Wakil Presiden Alexander Marwada, Selasa, menegaskan operasi tangkap tangan atau OTT lembaga itu terbukti efektif memberantas korupsi di Tanah Air. Dia juga berpendapat bahwa efektivitas langkah tersebut telah mengubah pola pikir para calon pejabat negara.
“Apakah OTT Efektif? Sejauh ini memang benar. Kami melakukan 30 operasi tangkap tangan di tahun 2018, terbanyak sepanjang sejarah KPK,” kata Alexander, Jumat, 27 Desember 2018.
Namun, aplikasi penyengat yang tak terhitung jumlahnya belum memberantas korupsi karena para penjahat sekarang lebih berhati-hati dalam melakukan kejahatan mereka, katanya.
“Berdasarkan itu, banyak OTT yang tidak memberikan efek jera terhadap penyelenggara negara,” ujar Wakil Rektor saat menyampaikan laporan kinerja akhir tahun KPK.
Dia menjelaskan, KPK akan terus memodifikasi prosedur operasi tangkap tangan untuk menyeimbangkan tersangka di masa mendatang.
KPK Ketua Firli Bahuri mengatakan, saya telah mengarahkan setiap pegawai KPK untuk tidak segan-segan melakukan operasi tangkap tangan dan mengungkap korupsi lebih jauh.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhud Binsar Bandjaitan menyayangkan taktik operasi tangkap tangan KPK dan mengecamnya sebagai salah satu aspek yang mencoreng nama baik negara di dunia internasional. Ia menyarankan agar korupsi diwaspadai melalui digitalisasi.
Mirza Bhagkara
Klik disini Dapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi