Reni Eka Putri (Bank Mandiri) (Jakarta Post)
bagus sekali
Jakarta ●
Selasa 6 September 2022
Tekanan global masih sangat tinggi pada tahun 2022. Perekonomian global masih harus menghadapi banyak faktor risiko mulai sekarang karena tekanan inflasi global, perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, ketegangan geopolitik di banyak negara, dan pengetatan moneter di seluruh dunia.
Tekanan inflasi global terus meningkat sejalan dengan kenaikan harga komoditas akibat berlanjutnya gangguan rantai pasokan yang diikuti oleh berbagai kebijakan proteksionis, khususnya terkait kebijakan pangan. Berbagai negara, terutama Amerika Serikat, telah merespons kenaikan inflasi dengan langkah pengetatan kebijakan moneter yang lebih ketat, sehingga membatasi pemulihan ekonomi dan meningkatkan risiko stagflasi.
Inflasi di AS tetap pada level tinggi selama beberapa bulan terakhir, diikuti oleh kenaikan suku bunga acuan sebesar 225 basis poin sepanjang tahun ini, dari Januari hingga Juli, merayap ke batas atas 2,5 persen.
Untuk membaca cerita lengkapnya
berlangganan sekarang
Mulai dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- Surat kabar email harian digital
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian