POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo telah dicalonkan sebagai calon presiden

Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo telah dicalonkan sebagai calon presiden

JAKARTA (Reuters) – Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto, mantan jenderal pasukan khusus, menerima pencalonan partainya untuk maju dalam pemilihan presiden 2024 pada Jumat.

Pada rapat pimpinan nasional partai Gerindra-nya, Prabowo, salah satu politisi paling memecah belah di Indonesia, mengatakan dia akan mengajukan tawaran ketiga untuk posisi teratas setelah menerima dukungan luas dari anggota partai.

“Saya menerima dengan penuh tanggung jawab permintaan Anda untuk dicalonkan sebagai calon presiden Republik Indonesia,” katanya kepada ribuan anggota partai yang bertepuk tangan dan meneriakkan namanya.

Mantan menantu menantu Suharto, Prabowo adalah bintang yang sedang naik daun di militer sampai ia diberhentikan pada akhir 1990-an di tengah tuduhan pelanggaran hak terkait dengan penculikan aktivis mahasiswa. Tuduhan itu tidak pernah terbukti dan Prabowo selalu membantah terlibat.

Di sela-sela pidato penerimaannya, Prabowo memutar video klip tentang masa penjajahan, yang memuat adegan-adegan grafis eksekusi orang Indonesia. Dia mengatakan ingin mengingatkan anggota partai bahwa dia akan memperjuangkan cita-cita para pendiri bangsa Indonesia.

Dengan Presiden petahana Joko “Jokowi” Widodo dilarang mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga, spekulasi sudah tersebar luas tentang siapa yang akan memimpin ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Jajak pendapat dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan Prabowo yang berusia 70 tahun sebagai salah satu dari tiga kandidat teratas, bersama dengan Gubernur Jawa Tengah Kanjar Pranovo dan Gubernur ibu kota Jakarta Anis Baswedan.

Setelah kalah dari Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019, beberapa kritikus menyarankan agar Prabowo minggir.

Sebuah editorial yang diterbitkan di majalah Tempo mendesaknya untuk melakukan “keinginannya yang tak henti-hentinya menjadi presiden” dan mengatakan bahwa kebiasaannya menentang hasil pemilu sebelumnya adalah “contoh demokrasi yang buruk”.

READ  Arab Space - Kemitraan Mohammed bin Saeed Mubatala dengan Ethnic Conservation Fund

Pertemuan dua hari di Gerindra dari 12-13 Agustus diperkirakan akan mengumumkan aliansi politik dengan Partai Kesadaran Nasional (PKP) yang berbasis Islam.