Tempo.co., Jakarta – Yahya Cholil Staqufi Nahdlat al-Ulama resmi terpilih sebagai pemimpin baru dalam Muktamar NU ke-34 di Lampung, Jumat. Dia akan memimpin salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia dari tahun 2021 hingga 2026.
Yahya memperoleh 337 suara dan kandidat saat ini Syed Akhil Siratz 210 suara.
Pemilihannya terjadi setelah sidang kongres yang panjang di Universitas Lumbung pada Kamis, 23 Desember, sejak siang hari. Kongres mencapai kesimpulan pada Jumat pagi setelah konsultasi yang ketat.
02:00 Pada jajak pendapat Waktu Indonesia Barat (WIB), Gus Yahya mengalahkan Said dengan 327 berbanding 203. Kedua kandidat menerima lebih dari 99 suara dan memenuhi syarat untuk maju ke tahap berikutnya.
06:40 Keduanya bersikukuh maju sebagai calon setelah beberapa kali perdebatan yang berujung pada proses pemungutan suara kedua di WIB. Dua jam kemudian Yahya terpilih.
Yahya Cholil Staquf lahir di Rembang pada 16 Februari 1966, dan dikenal memimpin Pesantren Rembang (Besantren) Routledge Tolip dengan seorang tokoh Islam terkenal, Gus Mus. Setelah lulus SMA di Yogyakarta, ia belajar sosiologi di Universitas Katja Mada tetapi tidak menyelesaikannya.
Dia pernah menjadi juru bicara mendiang Presiden Abdurrahman Wahid, yang dikenal sebagai Qasdur dari 1999-2001. Dia menerima jabatan Ghadeeb Aam Nahdlatul Ulama Sebelum dia terpilih sebagai presiden.
Melangkah: Pemerintah-19 Bukan Hukuman Tuhan: Ulama NU
kata sifat mudah
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi