Pertemuan Sherpa pertama akan digunakan untuk menetapkan agenda kepresidenan, menjelaskan jadwal pertemuan, dan mulai mengerjakan distribusi.
Jakarta (Andara) – Kegiatan Indonesia di bawah kepresidenan G20 akan dimulai dengan pertemuan Sherpa pertama pada 7 dan 8 Desember 2021, kata Menteri Luar Negeri Indonesia Redno LP Marsudi dalam konferensi pers dengan wartawan asing, Jumat.
“Pertemuan pertama para Sherpa akan digunakan untuk menetapkan agenda presiden, menjelaskan jadwal pertemuan, dan memulai tugas penyampaian,” kata Mersudi dalam pernyataan konferensi dari Kementerian Luar Negeri. Pada hari Jumat.
Untuk mencapai tujuannya, forum G20 mengadakan pertemuan yang mengikuti dua jalur, jalur keuangan dan jalur sherpa.
Jalur fiskal yang akan dikoordinasikan oleh Kementerian Keuangan dan bank sentral akan fokus pada ekonomi, keuangan, moneter dan keuangan, kata Marsudi.
Dia menambahkan, pembahasan jalur keuangan sedang dilakukan dari tingkat eksekutif hingga tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral.
Berita Terkait: Selamat datang di Kepresidenan G20 Indonesia
Sementara itu, Menkeu mengatakan Sherpa Track yang dikoordinir Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Luar Negeri akan fokus membahas bidang kerja sama non-keuangan.
Bidang non-keuangan meliputi pembangunan, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, energi, lingkungan dan perubahan iklim, pertanian, ekonomi digital, antikorupsi, perdagangan-investasi-industri, pariwisata dan pemberdayaan perempuan.
“Untuk memperkaya diskusi (dalam forum), Indonesia akan mengundang keynote speaker untuk berbagi wawasan tentang World Health Outlook dan Global Economic Outlook,” kata Marsudi.
Berita Terkait: Presiden serukan dana transfer energi di G20
Dia mengatakan akan ada 11 kelompok kerja di kepresidenan Indonesia dan 1 inisiatif di bawah jalur Sherpa.
Kelompok kerja akan fokus pada 11 bidang: 1) Pertanian, 2) Anti-korupsi, 3) Pertumbuhan, 4) Perdagangan-industri-investasi, 5) Pendidikan, 6) Ketenagakerjaan, 7) Perubahan energi, 8) Lingkungan dan iklim, 9) Kesehatan, 10) Pariwisata dan 11) Ekonomi Digital.
“Ini pertama kalinya ekonomi digital memiliki satgas yang didedikasikan untuk isu digitalisasi,” kata Marsudi.
“Untuk isu pemberdayaan perempuan, kami akan membuat inisiatif PEMBERDAYAAN,” tambahnya.
Berita Terkait: KTT Politeknik G20 untuk menekankan pentingnya restorasi mangrove
Berita Terkait: Indonesia akan menggunakan mobil listrik selama KTT G20
Dia mengatakan kepresidenan Indonesia akan memiliki 10 komite keterlibatan, yang akan terlibat dalam pertemuan LSM, di samping kelompok kerja yang terdiri dari unsur-unsur pemerintah G20.
“Dalam kepresidenan Italia, ada 8 komite keterlibatan. Sekarang, akan ada dua komite keterlibatan tambahan di bawah kepresidenan Indonesia: Badan Pemeriksa Keuangan 20, atau SAI-20, dan parlemen 20, atau forum P-20,” tambah Marsudi. .
Ia menambahkan, Indonesia bangga bisa menjabat sebagai ketua G20 untuk 2022.
“Kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk menerima tanggung jawab ini dan membawa manfaat tidak hanya bagi G20, tetapi juga bagi negara berkembang dan terbelakang,” kata Marsudi.
“Bekerja sama penting untuk kembali bersatu dan kembali kuat,” tambahnya. (IN)
Diedit oleh INE
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi