Pada 25 Oktober, Indonesia dan Swedia menandatangani pernyataan bersama yang setuju untuk bekerja sama dan mengembangkan peta jalan ekonomi biru sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. Antara berita laporan.
Mewakili kedua pemerintah, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia/Presiden Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Papinas) Suharso Monwarva, Menteri Infrastruktur Swedia Thomas Enroth, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Iklim Per Polund Swedia, menandatangani perjanjian di Stockholm , Swedia.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Suharso Munwarva mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua negara menghadapi peluang dan tantangan yang sama untuk mengembangkan ekonomi biru sebagai dasar pembangunan nasional.
“Indonesia dan Swedia telah sepakat untuk mengembangkan peta jalan ekonomi biru, sebagai bagian dari upaya percepatan transformasi ekonomi menuju pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” kata Menkeu.
“Indonesia dapat belajar dari Swedia yang telah berhasil mengembangkan strategi ekonomi biru, yang mencakup strategi pertumbuhan biru dan perencanaan tata ruang laut, antara lain sejalan dengan agenda Konferensi Para Pihak Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP26) ke-26 yang akan diadakan di Glasgow, Skotlandia, Inggris pada bulan November tahun ini.
Indonesia dan Swedia akan memulai kerjasamanya dengan implementasi Sustainability Partnership antara Swedia dan Indonesia pada akhir November tahun ini, dan Indonesia akan mengangkat isu leadership in the blue economy pada acara G20 tahun 2022 dan menjadikannya sebagai prioritas. dalam agenda Kelompok Kerja Pembangunan (DWG) G20, kata menteri.
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia