POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Wapres RI Menanggapi Permintaan Maaf Belanda atas Perbudakan Masa Lalu

Wapres RI Menanggapi Permintaan Maaf Belanda atas Perbudakan Masa Lalu

TEMPO.CODan Bali – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menanggapi permintaan maaf pemerintah Belanda terkait bekas perbudakan di banyak negara jajahannya, termasuk Indonesia.

“Kalau mereka (Belanda) (meminta maaf) bisa secara formal mengajukan ke pemerintah (Indonesia), baru setelah itu pemerintah akan merespon,” kata Ma’ruf Amin di Kabupaten Nusa Dua, Bali, Jumat, 23 Desember 2018. , 2022.

Menurut Ma’ruf Amin, pemerintah Indonesia pasti akan membicarakan hal ini jika ada permintaan maaf secara resmi. “Kalau belum jelas, belum resmi, ya serahkan saja ke pemerintah Indonesia,” imbuhnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mewakili pemerintah Belanda meminta maaf atas keterlibatan negaranya dalam perbudakan di masa lalu.

“Kami dapat mengakui perbudakan dalam istilah yang paling jelas sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Rutte dalam konferensi pers di Den Haag pada Senin, 19 Desember 2022.

Rota menyesalkan bahwa selama berabad-abad negara Belanda telah menganugerahkan, mendorong, dan diuntungkan dari perbudakan. “Orang telah dikomodifikasi, dieksploitasi, dan diperdagangkan atas nama Belanda,” kata Rutte.

Mark Root menggambarkan perbudakan sebagai penderitaan besar yang masih mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Antara | Penerjemah: Peserta Pelatihan / Imaji Lasahido

klik disini Untuk update berita terbaru dari Tempo di Google News

READ  Saat yang mengejutkan, agen federal berpakaian preman menembak seorang pria tunawisma yang cacat, berusia 39 tahun, dari kursi rodanya ketika keluarga tersebut mengajukan tuntutan hukum dengan tuduhan bahwa hal itu dilakukan sebagai pembalasan karena mereka menolak meninggalkan lahan publik di Idaho tempat mereka berkemah.