Sebelum kita fokus pada data PDB, kita dapat mengatakan bahwa konsumsi rumah tangga dan ekspor merupakan sumber utama pertumbuhan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2023.
Pengamatan lain yang perlu kita sampaikan di sini adalah bahwa sebagian besar pertumbuhan ekonomi kini telah kembali normal. Krisis COVID-19, yang menyebabkan penurunan konsumsi, produksi, investasi, perdagangan dan perjalanan yang belum pernah terjadi sebelumnya di tengah pembatasan sosial dan perdagangan yang diberlakukan pemerintah, pada awalnya menyebabkan aktivitas ekonomi melemah pada tingkat yang tinggi (oleh karena itu kita melihat kontraksi PDB antara Q2 dan Q2). Q2). 2020 dan triwulan I tahun 2021 pada Tabel 1).
Namun, ketika aktivitas ekonomi mulai pulih (sementara pada saat yang sama menikmati basis yang rendah), pertumbuhan PDB mampu mencapai tingkat yang lebih tinggi dari biasanya (dengan kuartal kedua tahun 2021 – yang menunjukkan tingkat pertumbuhan sebesar 7,08 persen tahun-ke-tahun). tahun – contoh terbaik).
Padahal, dengan laju pertumbuhan PDB sebesar 5,46 persen (tahunan) pada triwulan II tahun 2022, bisa dikatakan Indonesia akan lebih sulit menetapkan laju pertumbuhan ekonomi di atas lima persen (tahunan) pada triwulan II. karena alasnya masih sedikit lebih tinggi).
Tabel 1 menunjukkan bahwa dalam keadaan normal, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara spontan berjalan pada kisaran 5,0 persen (secara tahunan) pada tahun 2017-19 (dengan sedikit penurunan pada kuartal keempat tahun 2019 ketika Tiongkok mulai merasakan krisis COVID-19 di tengah krisis. Waktu itu (seperempat). Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa kuartal pertama dan keempat telah kembali normal dengan pertumbuhan dua tahun berturut-turut sekitar 5,0 persen (year-on-year). Di sisi lain, kuartal kedua dan ketiga masih memerlukan waktu untuk kembali normal, karena kuartal-kuartal tersebut merupakan kuartal yang paling terkena dampak krisis.
Pada saat yang sama, kami juga ingin menyampaikan di awal artikel ini bahwa perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk setahun penuh pada tahun 2023 tetap sebesar 5,0 persen (setiap tahun).
[…]Ini adalah pengantar artikel. Artikel ini (30 halaman) dapat diminta dengan mengirimkan email ke [email protected] atau pesan ke +62.882.9875.1125 (termasuk WhatsApp).
Lihatlah sekilas laporannya di sini!
Harga laporan ini:
30.000 rupee
‹ Kembali ke kolom berita
Membahas
Silakan login atau daftar untuk mengomentari kolom ini
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia