JAKARTA, 19 Mei (Indonesia) – Angkatan Laut menyatakan mampu menarik dua pelampung dari dasar laut sebagai bagian dari operasi untuk mengambil bagian dari kapal selam yang tenggelam dengan 53 orang di dalamnya bulan lalu.
KRI Nangala-402 buatan Jerman kehilangan kontak saat latihan menembak torpedo pada 21 April. Tim pencari internasional yang melibatkan Singapura, Australia dan Malaysia menemukan kapal selam itu empat hari kemudian, tenggelam dan pecah tiga kali pada kedalaman lebih dari 800 meter, menurut laporan DPA.
Laksamana Muda Ivan Isnurwando, komandan angkatan laut kedua Indonesia, mengatakan pada hari Selasa bahwa setiap rakit memiliki berat 700 kilogram.
Rakit penyelamat disimpan di salah satu dari enam kapal angkatan laut Indonesia yang berpartisipasi dalam operasi penyelamatan, dan di tiga kapal penyelamat angkatan laut dan penelitian ilmiah Tiongkok.
“Satgas mencoba mengangkat seksi berlayar dua kali, tetapi gagal. Awak kapal menghentikan robot untuk memasang tali ke perahu, tapi talinya putus saat diangkat. Mungkin beratnya lebih dari perkiraan awal kami yaitu 18 ton,” katanya. “Kata Isnurwando. Dia mengatakan langkah itu akan mencoba untuk membuat radar kapal selam tertidur di bagian yang masih terpasang.
Tidak ada sisa-sisa manusia dari semua kapal selam yang tewas dalam kecelakaan itu yang ditemukan. Angkatan Laut Indonesia telah berjanji untuk melanjutkan operasi tersebut sampai komandan, 49 awak kapal dan tiga pria bersenjata ditemukan dan diselamatkan.
–IANS
int /
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi