Saham GoTo, yang bisnisnya mencakup layanan transportasi, pengiriman, dan keuangan, turun 8,3 persen setelah pengumuman tersebut, karena beberapa investor mengambil keuntungan dari kenaikan saham baru-baru ini di tengah ekspektasi kesepakatan dengan TikTok.
“Kita perlu mengetahui gangguan seperti apa yang akan terjadi di pasar setelah kemitraan ini,” kata Maximilianos Niko Demos, analis Bellarma Investendo Securitas.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, TikTok akan membeli 75,01 persen Tokopedia milik GoTo, platform e-commerce terbesar di Indonesia, seharga US$840 juta dan memompa bisnis TikTok Shop-nya di Indonesia ke dalam entitas Tokopedia yang diperluas.
“Kemitraan strategis ini akan dimulai dengan masa uji coba yang akan dilaksanakan melalui konsultasi erat dan pengawasan otoritas regulasi terkait,” kata kedua perusahaan dalam pernyataannya, Senin.
Banyak dari penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 270 juta jiwa merupakan pengguna aktif media sosial.
TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan Tiongkok ByteDance, memiliki 124 juta pengguna di negara Asia Tenggara, dan berupaya menjadikan basis pengguna yang besar tersebut menjadi sumber utama pendapatan e-commerce.
Kesepakatan itu akan diselesaikan pada kuartal pertama tahun 2024, dan Tokopedia akan menerima surat promes senilai US$1 miliar dari TikTok yang dapat digunakan untuk mendanai kebutuhan modal kerja, kata perusahaan tersebut.
“TikTok telah berkomitmen untuk menginvestasikan lebih dari $1,5 miliar pada entitas yang diperluas dari waktu ke waktu, untuk menyediakan pembiayaan masa depan yang dibutuhkan perusahaan, tanpa dilusi tambahan pada GoTo,” kata mereka.
Industri e-commerce Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar US$160 miliar pada tahun 2030 dari US$62 miliar pada tahun ini, menurut laporan Google, investor negara Singapura Temasek Holdings, dan perusahaan konsultan Bain & Co.
(Alibaba memiliki South China Morning Post.)
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian